Kamis, 2 Mei 2024

Risma Mengaku Sudah Dikejar Banyak Orang Terkait Pengelolaan Limbah B3

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini Walikota Surabaya. Foto: Dok suarasurabaya.net

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengaku sudah menerima banyak desakan dari berbagai pihak terkait pembangunan pengelolaan limbah B3 di Surabaya.

Namun, sampai sekarang dia belum menerima persetujuan dari pemerintah pusat terkait pembangunan instalasi pengelolaan limbah B3 ini di Kota Pahlawan.

Risma mengatakan, dia sudah bersurat ke Joko Widodo Presiden soal niatnya membangun pengelolaan limbah B3 di Surabaya, karena selama ini hanya ada di Cileungsi, Bogor.

“Saya sudah mengirim surat ke presiden untuk limbah B3 tapi belum ada tanggapan. Nanti saya kirim surat lagi ke presiden bersama hasil seminar ini, karena semua peraturan ada di pemerintah pusat,” ujarnya, Rabu (17/10/2018).

Dia menyampaikan hal ini dalam Seminar Kebijakan dan Regulasi Pengelolan Limbah B3 dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup di gedung Pemkot Surabaya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan lahan dan anggaran untuk pembangunan instalasi pengelolaan limbah B3 di Surabaya.

Lahan yang disiapkan ada di Tambak Osowilangun, Benowo, seluas 2,4 hektare. Anggarannya untuk pengadaan Insinerator dari Kitakyushu seharga Rp40 miliar juga sudah disiapkan.

Risma menegaskan, pihaknya tinggal menunggu regulasi dari pemerintah pusat karena segala dampak negatif harus diantisipasi.

“Dampaknya kalau ngawur lingkungan akan hancur. Kita harus antisipasi dulu, karena kalau ada masalah akan jadi tambah berat. Meskipun sudah banyak yang teriak. Kami sudah siap, tapi apakah bisa dikerjakan?” Katanya.

Seminar pengelolaan limbah B3 di Gedung Pemkot Surabaya hari ini membahas berbagai kendala yang dihadapi pengusaha dalam pengolahan limbah B3-nya.

Ada lima narasumber dihadirkan dalam seminar ini. Euis Ekawati dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ary Murtadlo dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, juga Idaa Warmadewanthi Dekan Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian ITS.

Tidak hanya itu, ada Hendrikus Handono sebagai factory manager PT Salim Ivomas Pratama Indonesia Minyak Goreng, dan Agnes Lianawati dari Rumah Sakit RKZ.

Seminar ini diharapkan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang dapat mendukung pembangunan pusat pengelolaan limbah B3 di Surabaya.

“Banyak yang bisa dilakukan dan banyak bisa kita kerjakan dengan pengelolaan yang baik. Mari bersama-sama kita pikirkan dan ini bukan kepentingan RS dan direktur, tapi ini kepentingan kita semua untuk masa depan kota ini dan anak anak cucu kita,” ujarnya.(den)

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs