Kamis, 2 Mei 2024

Kisah Aiptu Sujadi Selamatkan Satu Keluarga Terjebak Banjir di Tol Ngawi-Kertosono

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Aiptu Sujadi (kiri) anggota Satlantas Polres Kediri mendapat penghargaan atas aksi heroiknya menyelamatkan satu keluarga yang terseret banjir di tepi jalan tol Ngawi-Kertosono pada 7 Maret 2019 lalu. Penghargaan itu diberikan Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim saat apel pagi, yang dilaksanakan di Polda Jatim, Senin (11/3/2019). Foto: Istimewa

Aiptu Sujadi anggota Satlantas Polres Kediri menyelamatkan satu keluarga yang terseret banjir di tepi Jalan Tol Ngawi-Kertosono pada 7 Maret lalu. Kepada awak media, dia menceritakan bagaimana kronologi penyelamatan itu.

Sujadi mengatakan, saat itu dia bersama keluarganya sedang berada di perjalanan dari Ngawi menuju ke Kediri. Tepat di lokasi kejadian, Sujadi tiba-tiba mendengar suara teriakan minta tolong dari seseorang.

Setelah kaca mobil dibuka, dia melihat pasangan suami-istri bersama dua anaknya yang masih balita terjebak di rendaman banjir. Tanpa berpikir panjang, Sujadi menghentikan kendaraannya dan masuk ke dalam air untuk menolong keluarga tersebut.

“Saya kebetulan sama keluarga sedang liburan, terus tiba-tiba ada yang minta tolong. Keadaan saat itu sepi, jadi dengan tangan kosong saya menolong mereka. Saya secara pribadi terpanggil hatinya untuk menolong mereka. Karena kalau sampai terlambat, mereka bisa tenggelam,” kata dia.

Satu per satu korban ia bawa ke tepian. Proses evakuasi itu diakuinya sempat mengalami kesulitan. Terutama saat menolong seorang perempuan, yang posisinya terhalang oleh pembatas tol dan terdapat kawat berduri.

Beruntung, penyelamatan itu berhasil. Sebab Sujadi, dibantu oleh anaknya, suami dari perempuan tersebut, dan seorang pemuda yang kebetulan saja melintas.

“Iya sempat sulit waktu menyelamatkan istrinya itu. Karena ada pembatas tol. Tapi saya kemudian dibantu sama suaminya, anak saya, terus ada pemuda yang lewat. Sehingga semua keluarga Alhamdulillah bisa selamat,” kata dia.

Usai menyelamatkan semua korban, Sujadi bersama istrinya memberikan selimut, jaket, dan beberapa makanan kepada mereka. Kondisi korban saat itu kedinginan, dan kedua anaknya terus menangis ketakutan. Sujadi berencana akan mengantar mereka ke polsek terdekat untuk pertolongan lebih lanjut. Namun korban menolaknya.

Akhirnya, Sujadi mengantarkan mereka ke titik kumpul evakuasi yang jaraknya sekitar 400 meter dari lokasi kejadian. Di sana sudah ada petugas Timsar, yang siap membantu korban.

“Ya saat di evakuasi itu anak-anaknya masih nangis. Saya tidak tega. Mungkin itu karena ketakutan dan trauma. Rencananya mau saya bawa ke polsek, tapi ternyata ada titik kumpul evakuasi sekitar 400 meter itu. Ada Timsarnya di sana,” jelasnya.

Keberanian Sujadi ini mengantarnya memperoleh penghargaan dari Polda Jatim. Dia berharap, penghargaan yang ia dapatkan ini menjadi pendorongnya untuk bertugas lebih baik lagi dalam memberikan perlindungan, pengamanan dan pengayoman kepada masyarakat.

“Saya berpesan kepada rekan-rekan di wilayah Jatim khususnya, supaya kita lebih baik lagi dalam melayani dan melindungi. Supaya kita dicintai masyarakat dan interaksi dengan mereka lebih dekat. Sehingga, itu akan menimbulkan situasi yang kondusif,” kata dia. (ang/rst)

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs