Jumat, 19 April 2024

Tim FH Ubaya Rebut Juara di Kompetisi Debat Nasional Gebyar Konstitusi VI 2019

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) rebut juara dan best speaker di Kompetisi Debat Nasional Gebyar Konstitusi 2019. Foto: Humas Ubaya

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (FH Ubaya) meraih juara ketiga Kompetisi Debat Nasional Gebyar Konstitusi VI 2019.

Satu diantara mereka, Debora Veronica Br. Manik raih gelar Best Speaker Kompetisi Debat Nasional Gebyar Konstitusi VI 2019, digelar Mahkamah Konstitusi, bertema Patuh pada Nomokrasi, Setia pada Demokrasi, Bersatu dibawah Konstitusi di Unhas, Makassar.

Tim Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mengalahkan 16 tim Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Indonesia.

Perwakilan tim Ubaya merupakan anggota Kelompok Studi Mahasiswa Debate and Moot Court (KSM DEMO) FH Ubaya, diantaranya Ditta Rizqi Cahyani, Debora Veronica Br. Manik dan Hudson Charitos.

KSM DEMO merupakan wadah bagi mahasiswa Fakultas Hukum Ubaya mengembangkan skill, teknik dan pengetahuan tentang debat serta praktik hukum yang berkembang di masa kini. Mahasiswa diajarkan bagaimana membangun argumen yang konstruktif dan sistematis menghadapi setiap perlombaan debat.

Muhammad Insan Tarigan, S.H., M.H., Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Fakultas Hukum Ubaya menyampaikan bahwa dengan mengikuti sejumlah kompetisi debat di bidang hukum maka mahasiswa menemukan lahan untuk berproses dalam pengaplikasian ilmu.

Disamping itu, melalui kompetisi ini mahasiswa akan belajar membangun argumen yang baik berdasarkan analisis, dasar hukum maupun teori yang sudah didapatkan di kelas.

“Kompetisi debat atau MCC (Moot Court Community) merupakan simulasi yang baik sebelum mahasiswa keluar sebagai seorang lulusan. Mengikuti kompetisi merupakan sarana mempersiapkan lulusan profesi dan meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang hukum,” terang Muhammad Insan Tarigan.

Pada kompetisi ini, tim Ubaya harus mempersiapkan argumen dengan tepat sesuai 10 mosi atau topik berkaitan dengan isu-isu Mahkamah Konstitusi.

Mosi atau topik yang dibahas diantaranya yaitu constitutional complaint, pemberian legal standing bagi warga negara asing di Indonesia, pembahasan mengenai Rektor asing bagi Perguruan Tinggi yang berbadan hukum di Indonesia, dan topik permasalahan hukum yang masih belum bisa terselesaikan.

“Perjuangan serta latihan kami yang rutin ternyata tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Awalnya kami ragu untuk menang, tetapi kami ingin membuktikan bahwa PTS setara dengan PTN dalam berkompetisi. Disini kami harus memiliki manner yang baik dan mampu menyampaikan argumen sesuai mosi atau topik yang diterima,” papar Debora peraih juara kedua Regional Lomba Debat Konstitusi Mahasiswa 2019.

Persiapan kompetisi dilakukan oleh tim Ubaya dalam kurun waktu selama dua minggu. Mereka berlatih simulasi debat dan mempersiapkan argumen sesuai dengan mosi atau topik yang akan dihadapi dalam perlombaan.

Debora, mahasiswi semester tiga ini menjelaskan bahwa indikator penilaian dalam kompetisi terlihat pada substansi debat atau isi argumen yang dibangun serta kemampuan komunikasi yang baik dalam meyakinkan juri.

Kompetisi debat tingkat nasional ini berhasil menghantarkan tim Ubaya menjadi juara ketiga dengan membawa pulang piala, sertifikat, dan sejumlah uang.

“Saya bangga dengan mereka yang memiliki potensi dan niat yang besar dalam berkompetisi. Saya berharap banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengasah kemampuannya dan bisa menjadi delegasi Ubaya pada kompetisi yang akan datang,” pungkas M. Insan Tarigan yang juga dosen mata kuliah Hukum Udara dan Ruang Angkasa FH Ubaya, Rabu (30/10/2019).(tok/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs