Kamis, 2 Mei 2024

Dinkes Jatim: Belum Perlu Status KLB Difteri di Malang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi.

Kohar Hari Santoso Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur memastikan, tidak perlu ada status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus difteri di Malang, yang mengakibatkan salah satu sekolah diliburkan.

“Jadi sebenarnya itu hanya kekhawatiran para siswa, yang berinisiatif memeriksakan diri. Sudah tertangani dengan baik dan pencegahan sudah kami lakukan,” ujar Kohar, Selasa (29/10/2019).

Berdasarkan data Dinkes Jatim, ada sejumlah daerah dengan sejumlah kasus difteri tertinggi sampai 25 Oktober 2019 lalu. Bangkalan dan Surabaya masing-masing 26 kasus, Lumajang 21 kasus.

“Malang itu hanya 10 kasus. Jadi tidak semua dari 200 siswa yang memeriksakan diri itu positif difteri. Sampai sekarang tidak ada peningkatan tajam. Jadi belum begitu urgen untuk KLB,” katanya.

Dinas Kesehatan Kota Malang, kata Kohar, sudah melakukan langkah profilaksis dengan memberikan antibiotik eritromisin kepada para terduga pembawa virus (carrier) difteri di sekolah itu.

Eritromisin diberikan supaya kuman penyebab difteri yang dibawa siswa terduga carrier di salah satu madrasah ibtidaiyah di Malang itu tidak sampai menularkan ke orang lain.

Kohar pun meminta masyarakat tidak panik. Dia mengimbau masyarakat tetap menjaga daya tahan tubuh, makan makanan bergizi dan melakukan imunisasi supaya tidak mudah tertular difteri.

“Masih banyak anak-anak ataupun masyarakat yang belum imunisasi lengkap. Kalau seperti itu akan rawan tertular difteri,” katanya.

Adapun langkah profilaksis yang dilakukan Dinkes Jatim dalam mencegah difteri yakni dengan menggelar imunisasi anak pada Bulan Imunisasi yang rencananya terlaksana pada November mendatang.

“Difteri ini bisa dicegah dengan imunisasi. Kami akan menggelar bertahap sebulan penuh. Bukan hanya siswa yang wajib ikut imunisasi, semua bayi dan wanita usia subur termasuk calon pengantin,” katanya.

Pemahaman masyarakat tentang pencegahan difteri serta pentingnya imunisasi, menurut Kohar, yang saat ini menjadi perhatian Dinkes Jatim. Selain itu, mengoptimalkan evaluasi epidemiologi.

“Kalau ini dilakukan dengan baik, saya rasa difteri bisa dicegah,” katanya.(den/iss/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs