Jumat, 29 Maret 2024

GM FKPPI Jatim: Hari Kesaktian Pancasila Momentum Rekonsiliasi Nasional

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Agoes Soerjanto Ketua Pengurus Daerah (PD) XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jatim. Foto: Istimewa

Momen Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10/2020), semua elemen bangsa diharap tidak memperuncing perbedaan sejarah kelam melainkan fokus memperkuat konsensus ideologi Pancasila, UUD 1945, serta tekat bulat menjaga NKRI untuk kemajuan bangsa.

Agoes Soerjanto Ketua Pengurus Daerah (PD) XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jatim menyampaikan itu dalam refleksi nasional jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (30/9/2020).

“Sejarah mencatat perjuangan semua elemen masyarakat, baik founding father maupun founding mother mampu meraih kemerdekaan. Kita juga menyadari dalam meraihnya terjadi perbedaan pendapat dan persepsi di antara kalangan anak anak bangsa,” ujarnya.

Namun, di akhir semua perbedaan pendapat dan persepsi itu, semua anak anak bangsa telah menyepakati konsesus nasional, yakni melahirkan dan tegak lurus menjalankan ideologi Pancasila serta menjaga konstitusi UUD 1945 dan NKRI sebagai bentuk negara yang disepakati.

“Konsesus itu sifatnya final, dan tidak surut dilekang waktu, ataupun menghadapi tantangan dan gangguan apapun. GM FKPPI Jatim menyerukan sejarah kelam apapun yang pernah terjadi di Indonesia boleh diingat, tapi harus dipahami itu bagian dari sejarah perjalanan membangun bangsa,” paparnya.

Menurut Agoes, semua tahu, sebelum maupun sesudah peristiwa 1965 terjadi pula tragedi kemanusiaan, penghilangan nyawa secara massal, banyak korban baik dari kalangan pemuka agama, para ulama, para kiai, juga para jenderal, para tokoh pejuang, dan kalangan sipil lainnya.

“Marilah peristiwa kelam itu kita sadari bersama sebagai bagian dari perjalanan bangsa yang kita cintai ini. Kita rajut kembali rasa Bhinneka Tunggal Ika. Mari bergandengan tangan, saling menguatkan, fokus bersatu memajukan negeri yang sangat kita cintai ini,” harapnya.

Agoes menambahkan agar generasi ke depan juga tidak terbebani sejarah kelam, GM FKPPI lantang menegaskan terus menggelorakan perkuat persatuan, kebhinekaaan, serta menjaga NKRI. Mengokohkan Pancasila dan NKRI itu bagian penting komitmen nasional.

“Para pejuang bangsa banyak melakukan introspeksi atas segala peristiwa laten yang mengancam keutuhan NKRI dan kelak agar tidak muncul kembali,” ujarnya.

Maka para pendiri bangsa membentengi dengan dilahirkannya beberapa ketetapan konstitusi seperti Ketetapan MPRS No XXV/ MPRS/1966 Tahun 1966 dan Undang Undang Nomor 24 tahun 2003, termasuk sekarang dibahas RUU BPIP sebagai upaya untuk mengokohkan Pancasila.

“Sudah selesai urusan sejarah. Sekali lagi, tugas kita membentengi Pancasila dan UUD 1945. Kita lindungi Indonesia yang hebat ini, karena para pendiri bangsa ini mampu mempersatukan beragam perbedaan, mulai ras, suku, agama, dan berbagai keyakinan dan pandangan,” katanya.

Wabah pandemi Covid 19 ini, menurutnya, juga menjadi momentum rekonsiliasi bersama untuk menyelamatkan NKRI. “Kita punya momentum menanggalkan segala perbedaan tentang sejarah kelam, kini waktunya kita bersatu di bawah panji Pancasila melawan Covid 19,” katanya.

“Jadikan ini moment catatan sejarah baru, bahwa kita mampu mengalahkan egoisme kita dan menjunjung tinggi kepentingan yang lebih besar yakni menyelamatkan NKRI,” pungkasnya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs