Kamis, 2 Mei 2024

Jokowi Presiden Dorong Terwujudnya Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Dokumen. Joko Widodo Presiden memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden mengajak apoteker dan seluruh pihak terkait melakukan reformasi sistem kesehatan nasional besar-besaran.

Reformasi itu mencakup kemandirian obat dan bahan baku obat. Karena, sekarang sekitar 90 persen obat dan bahan bakunya masih impor dari luar negeri.

Aktivitas impor, kata Jokowi, membuat devisa negara jadi boros, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik.

Padahal, Indonesia sangat kaya dengan keberagaman hayati yang bisa dimanfaatkan untuk bahan baku obat.

Pernyataan itu disampaikan Presiden secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, siang hari ini, Kamis (5/11/2020), dalam forum Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia.

“Sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan. Hal itu jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Presiden berharap kebangkitan industri farmasi nasional berdampak pada penguatan ekonomi nasional.

Beberapa indikatornya, meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM, serta para pekerja di industri hulu mau pun hilir.

“Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Obat fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif,” imbuhnya.

Menurut Jokowi, kemandirian industri obat-obatan dan alat kesehatan harus jadi prioritas bersama, serta dilakukan dengan cara-cara luar biasa di tengah pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19, lanjut Presiden, memacu kegiatan riset, pengembangan inovasi, revitalisasi industri bahan baku obat, serta memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs