Selasa, 7 Mei 2024

Penyebab Masyarakat Masih Mengabaikan Imbauan Physical Distancing

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Pengunjung warung kopi di Surabaya dipaksa melakukan rapid test. Fot : Istimewa

Penyebab masyarakat masih mengabaikan imbauan jaga jarak fisik (Physical Distancing) karena mereka kesulitan memahami informasi mana yang penting, kata Prof. Rachma Ida dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.

“Banyaknya informasi tentang Covid-19 membuat masyarakat semakin tidak tahu mana yang betul, mana yang hoaks. Akhirnya mereka memilih meninggalkan informasi tentang Covid-19,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (15/4/2020).

Melihat kondisi saat ini, di mana masih banyak orang berkerumun di warung kopi atau kafe, Rachma Ida menyarankan imbauan atau informasi penting terkait Covid-19 disampaikan dengan bahasa yang lebih sederhana dan langsung ke pokok bahasan. Seperti penyampaian imbauan dan informasi terkait Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Jangan menggunakan kata-kata yang terlalu teoritis dan susah dipahami awam. Langsung saja, seperti ‘Ini penyakit menular’,” kata Rachma Ida.

Selain itu, sosok pembawa pesan juga mempunyai pengaruh signifikan. Penjelasan dari teman, keluarga, atau orang yang sudah dikenal dan dipercaya, lebih efektif.

Keterbukaan informasi, meskipun bisa menimbulkan kepanikan, menurut Rachma, tetap perlu dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19.(iss)

 

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
27o
Kurs