Sabtu, 27 April 2024

Doni Monardo: Pertengahan Juni 2021 Jadi Pembuktian Berhasil Tidaknya Penanganan Covid-19 di Indonesia

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Doni Monardo Ketua Satgas Penanganan Covid-19. Foto: Biro Pers Setpres

Doni Monardo Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengaku bersyukur beberapa provinsi telah mencapai puncak Covid-19, dan saat ini sedang mengalami pelandaian.

“Dan Alhamdulillah, sepertinya beberapa provinsi setelah mencapai peak atau puncak, sekarang ini mengalami pelandaian walaupun ini belum menjamin sepenuhnya,” ujar Doni dalam konferensi pers, Sabtu (15/5/2021).

Untuk memastikan berhasil tidaknya penanganan Covid-19, Doni menegaskan akan terlihat dalam pertengahan Juni 2021 ini.

“Kita baru merasa pasti, nanti mungkin pada awal minggu ke-2 bulan Juni yang akan datang baru kita bisa membuktikan keberhasilan kita dalam penanganan pandemi Covid ini,” tegasnya.

Jadi, kata dia, untuk sementara beberapa daerah telah berhasil menurunkan kenaikan laju kasus aktif harian, tetapi tetap pertengahan Juni sebagai pembuktiannya.

“Tapi pertempuran kita masih panjang, sampai nanti akhirnya pada periode pertengahan Juni yang akan datang,” jelasnya.

Doni juga mengingatkan khususnya untuk seluruh wilayah pulau Jawa bahwa pernah terjadi kenaikan kasus aktif pada periode Agustus dan September tahun lalu.

Kemudian juga pada akhir tahun dan awal tahun sehingga rumah sakit di wilayah pulau Jawa mengalami peningkatan, termasuk juga para pimpinan di daerah bekerja keras untuk menyiapkan fasilitas rumah sakit bahkan menambah fasilitas perawatan milik TNI dan polri yang ada di daerah

Demikian juga rumah sakit Wisma Atlet pernah mendekati angka 92 persen pada periode akhir Januari dan awal Februari, termasuk juga Banten.

“Banten keterisian tempat tidur/ BOR (Bed Occupancy Rate) nya pernah mencapai lebih dari 100 persen yaitu 106 persen. Inilah yang tidak kita kehendaki ketika upaya kita ini tidak optimal. Tetapi, kami yakin optimis kalau momentum ini bisa dipertahankan sampai nanti dengan akhir pengetatan mudik ya paling tidak mungkin pada awal-awal Juni ini yang akan datang maka pertumbuhan kasus aktif bisa kita kurangi,” ungkapnya.

Untuk itu, Doni mengingatkan agar tempat-tempat publik seperti tempat pariwisata jangan sampai melebihi 50 persen.

“Mohon kiranya daerah berinisiatif jangan sampai dibiarkan aktivitas publik tempat wisata melampaui 50 persen,” kata Doni.

Dia minta satgas daerah dan Polda bisa menertibkan tempat wisata yang melampaui batas tersebut, dan bila perlu ditutup kalau memang telah membahayakan.

“Sekali lagi kami harapkan seluruh satgas daerah terutama unsur Polda harus berani mengambil keputusan melakukan langkah-langkah penertiban, bahkan bila perlu apabila membahayakan keselamatan masyarakat lebih baik ditutup saja, bicara yang terbuka kepada pengelola dan kita harapkan pengelola-pengelola pariwisata pun bisa bekerja sama karena kalau kasus aktif meningkat lagi, semuanya akan mundur lagi,” ujar Doni.

Doni menjelaskan, saat ini sudah cukup tenang dengan pernyataan Jokowi presiden yang mengatakan setelannya saat ini sudah pas, antara gas dan rem. Ini yang harus dijaga.

Oleh karenanya, kepedulian daerah untuk menaati semua peraturan atau kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat ini betul-betul diharapkan bisa terlaksana.

“Dan juga bantuan dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat untuk setiap saat, setiap hari, setiap jam mengingatkan kita semua saling mengingatkan tentang mematuhi protokol kesehatan. Hanya dengan saling mengingatkan kita bisa mengurangi risiko, dan Insyaallah kita mampu mengendalikan kasus Covid ini,” pungkas Doni.(faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs