Jumat, 26 April 2024

Menag: Penyelenggaraan Haji 2022 Sudah Maksimal, Meski Persiapan Hanya Dua Bulan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama RI. Foto: kemenag.go.id

Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama (Menag) menilai penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M sudah berjalan maksimal. Apalagi, persiapan yang dilakukan juga hanya sekitar dua bulan, dengan kepastian kuota haji Indonesia diumumkan pertengahan April 2022, sementara pemberangkatannya dilaksanakan mulai 4 Juni 2022.

“Dengan dua bulan waktu persiapan, apa yang dilakukan petugas sudah sangat maksimal dalam melayani jemaah haji,” ujar Yaqut di Makkah, Rabu (13/7/2022) dikutip dari kemenag.go.id.

Dalam waktu persiapan yang sangat pendek itu, lanjut Menag, para petugas mampu menyiapkan sejumlah peningkatan layanan. Misalnya, katering yang semula hanya dua kali, tahun ini diberikan tiga kali makan.

Selain itu, hotel di Madinah tetap bisa di kawasan markaziyah dengan kualitas minimal setaraf hotel bintang tiga. Demikian juga hotel di Makkah, tetap setaraf bintang tiga. Layanan bus shalawat juga berjalan 24 jam melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pulang pergi.

Meski demikian, Menag mengaku masih ada ruang untuk melakukan peningkatan layanan. Dia sudah mencatat sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang. Misalnya, perumusan mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina, secara lebih detail dan operasional.

“Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban,” kata Menag.

Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Ke depan, pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni.

“Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah haji. Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan,” lanjutnya.

Terkait tenda di Mina, Menag menjelaskan bahwa penentuan lokasinya ditetapkan oleh Lajnatul Ulya Lil Hajj, yang diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi. Setelah ditetapkan, lalu dibuatkan peta lokasi, baru diserahkan ke Mentri Haji Arab Saudi untuk dibagikan kepada Syarikah selaku pelaksana masing-masing negara.

Untuk diketahui terdapat enam Syarikah, yaitu Syarikah Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Syarikah Arab, Eropa, dan Syarikah Iran. Indonesia sendiri tergabung dalam Syarikah Asia Tenggara.

“Masing-masing Syarikah itulah yang mempersiapkan layanan kepada jemaah haji selama di Mina, termasuk juga saat di Arafah,” jelas Menag.

Menag menambahkan, pihaknya pada Senin (11/7/2022) kemarin telah menggelar rapat evaluasi dengan delegasi Amirul Hajj, membahas evaluasi penyelenggaraan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah.

Menurut Yaqut, semua catatan evaluasi termasuk biaya masyair yang terlalu tinggi sudah disampaikan kepada Tawfiq F Al-Rabiah Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

“Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada. Menteri Haji Arab Saudi komitmen untuk merespon masukan kita dan karenanya perlu pembicaraan lebih awal terkait dengan ibadah haji tahun depan,” tandasnya.

Selanjutnya, Kemenag RI dan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi akan membentuk tim bersama yang akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk perbaikan pelaksanaan haji selanjutnya.

Berikut 12 catatan rapat evaluasi Menag dengan delegasi Ammirul Hajj:

  1. Pemeriksaan kesehatan jemaah untuk mendeteksi jemaah risiko tinggi sebelum berangkat.
  2. Optimalisasi fungsi televisi hotel dan sosial media untuk sosialisasi.
  3. Pembinaan penyusunan program KBIH.
  4. Penyiapan naskah khutbah wukuf di tenda jemaah.
  5. Mengefektifkan koordinasi petugas haji Indonesia dengan petugas maktab.
  6. Posko haji khusus di hotel terdekat Masjidil Haram dan Nabawi.
  7. Desain baju petugas ditambah identitas negara Indonesia berbahasa Arab.
  8. Memperbanyak toilet wanita di Arafah dan Mina.
  9. Penguatan manasik haji di Tanah Air.
  10. Penyiapan kursi roda dan mobil golf untuk evakuasi jemaah sakit di Mina.
  11. Peningkatan kualitas Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI) dengan penguasaan Fiqih haji yang baik.
  12. Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) diisi orang dengan pengetahuan medis dan fisik kuat. (bil/rst)
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs