Minggu, 28 April 2024

Jumlah Dokter di Indonesia Kurang, ITS Siap Buka Fakultas Kedokteran

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mochamad Ashari Rektor ITS (kanan) saat presentasi kesiapan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS bersama Arianti Anaya Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI (tengah) dan Oos Fatimah Rosyati Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan. Foto: ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berencana akan membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan.

Mochamad Ashari Rektor ITS menyatakan, pendirian Fakultas Kedokteran dan Kesehatan tersebut dilatarbelakangi kurangnya jumlah dokter di Indonesia.

“Menurut standar World Health Organization (WHO), idealnya seorang dokter melayani seribu orang. Namun kenyataannya, jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi kriteria tersebut,” ucap Ashari, Jumat (17/2/2023).

Ia menyampaikan, saat ini Indonesia hanya memiliki 170.000 dokter, sehingga masih dibutuhkan 100.000 dokter untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Dari data Direktorat Pendidikan Tinggi, tiap tahunnya Indonesia meluluskan sekitar 4.500 dokter baru,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia ingin ITS berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia.

“Yang mana nantinya, ITS bukan hanya mencetak lulusan dokter saja, tetapi juga ingin meluluskan dokter yang melek teknologi. Karena ketika kedokteran dikolaborasikan dengan teknologi akan bisa membawa perubahan yang besar,” jelasnya.

Sementara itu, Arianti Anaya Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut, kolaborasi antara teknologi dengan dunia kedokteran yang digagas ITS akan berdampak baik.

“Alat kesehatan di Indonesia 95 persen di antaranya adalah masih hasil impor. Tentu saja hal tersebut cukup ironis mengingat banyaknya insinyur dan juga dokter yang kompeten di Indonesia,” ucapnya saat meninjau kesiapan ITS dalam membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan.

Oleh karena itu, ia menyampaikan, ITS memiliki peluang yang cukup besar untuk membuka dan mengembangkan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, untuk turut berkontribusi dalam memproduksi alat kesehatan yang dibutuhkan Indonesia.

“ITS terus menyempurnakan persiapannya dalam membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, semoga adanya fakultas ini dapat berkontribusi pada dunia kedokteran di Indonesia,” pungkasnya.(ris/abd/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs