Kamis, 18 April 2024

Ketua DPR Bertemu Presiden Majelis Umum PBB Bahas Isu Air

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPR RI dan Csaba Korosi Presiden Majelis Umum PBB di sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (13/2/2023). Foto: Antara

Puan Maharani Ketua DPR RI menggelar pertemuan bilateral dengan Csaba Korosi Presiden Majelis Umum PBB atau United Nations General Assembly (UNGA).

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/2/2023), pertemuan dilakukan di sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (13/2/2023).

UN Parliamentary Hearing mengusung tema “Solutions through solidarity, sustainability and science” dengan membahas isu air dan sanitasi.

“Saya menyambut baik UN Parliamentary Hearing kali ini yang membahas isu air dan sanitasi. Tema presidensi ini sangatlah tepat untuk mengatasi tantangan multidimensional saat ini,” kata Puan saat bertemu Csaba Korosi seperti yang dilansir dari Antara.

Puan mengatakan diperlukan kerja sama internasional yang konkret dan dukungan terhadap multilarisme. Dalam upaya ini, kata Puan, parlemen dapat berperan penting untuk memberikan dukungan politik bagi kebijakan luar negeri dan kerja sama internasional.

“Harapan saya, keterlibatan parlemen dan IPU (Inter-Parliamentary Union) dalam pembahasan berbagai isu global di PBB dapat terus ditingkatkan,” katanya.

Kata dia, air merupakan isu utama yang dapat mempengaruhi pencapaian semua tujuan Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.

Menurutnya, Indonesia beruntung menjadi salah satu negara dengan cadangan air terbesar. Namun pemenuhan air bersih dan sanitasi aman secara merata bagi 275 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau masih menjadi tantangan besar.

“Hal ini terutama dikarenakan pendanaan yang terbatas bagi infrastruktur air dan sanitasi,” ungkapnya.

Puan mengungkapkan Indonesia memerlukan 40 miliar dolar AS untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur air dan sanitasi.

“Sementara dana publik hanya mencukupi 30 persen. Namun berbagai upaya kami lakukan,” ujarnya.(ant/ihz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
28o
Kurs