Minggu, 28 April 2024

Pemkot Surabaya Minta Warga Tetap Tenang Hadapi Berkembangnya Covid-19

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tenaga kesehatan memegang vaksin Sinovac Covid-19. Foto: Antara

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta warga tetap tenang terhadap tanda berkembangnya Covid-19. Pemkot juga menitip pesan terkait libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengaku belum menyiapkan mekanisme apapun terkait pengetatan seiring munculnya kembali Covid-19, selain menunggu aturan pusat.

“Kita bepergian sperti biasa. Kita mengikuti aturan Menkes. Kalau Menkes mengluarkan aturan Covid-19, ya keluar. Gak mungkin Surabaya pakai masker tapi kalau pusat tidak. Kita nunggu aturan pusat. Tapi berdoa gak ada covid lagi,” kata Eri pada Minggu (10/12/2023).

Meski begitu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya memberi beberapa pesan imbauan untuk masyarakat, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, RS, puskesmas maupun klinik jika merasa kontak dengan pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Termasuk bila mengalami gejala seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat celcius dan nyeri telan.

“Memastikan setiap pasien yang terkonfirmasi COVID-19 beserta kontak eratnya agar melaksanakan isolasi maupun karantina mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Dinkes) meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing dan Treatment) secara konsisten dan terintegrasi,” kata Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya terpisah.

Dinkes akan mengoptimalkan juga vaksinasi untuk seluruh sasaran yang belum tervaksin berbasis wilayah. Meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) termasuk komunikasi risiko atau sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19, serta penerapan protokol kesehatan secara disiplin untuk menurunkan risiko penularan bagi masyarakat.

Apalagi saat masa libur panjang Nataru nanti, Pemkot mengimbau warga Surabaya yang bepergian ke luar negeri segera melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga booster kedua.

“Apabila setelah melakukan perjalanan dari negara terjangkit mengalami gejala COVID-19 maka segera melapor dan berobat ke Fasyankes terdekat,” ujarnya.

Sepulang dari luar negeri, belum ada kewajiban menjalankan karantina seperti yang berlaku saat pandemi.

“Setelah Keppres No.17 Tahun 2023 Tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia diterbitkan, hingga saat ini masih belum ada himbauan dari Kementerian Kesehatan terkait hal tersebut.

Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB atau wabah salah satunya adalah Covid-19,” jelasnya.

Berdasarkan data dashboard SATUSEHAT, total capaian vaksinasi pertanggal 5 Desember 2023 adalah 2.489.126 sasaran. Capaian dosis 1 ada 3.015.254 (121,14%), dosis 2 ada 2.878.786 (115,65%), dosis 3 ada 1.295.075 (66,42%) dan dosis 4 ada 196.227 (10,06%).

Sebelumnya, Joko Widodo Presiden Rabu (21/6/2023), mengumumkan penetapan status endemi Covid-19, sesudah tiga tahun terakhir Indonesia berstatus pandemi.

Namun per 6 Desember kemarin, kemenkes RI mengonfirmasi per hari ada penambahan kasus Covid-19 35-40 orang. Sementara yang dirawat di RS 60-131 pasien. Tapi, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan menyebut jumlah itu masih batas aman. (lta/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs