Kamis, 25 April 2024

Polisi Analogikan Kebut-kebutan di Manyar-Kertajaya Seperti Tom and Jerry 

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi kebut-kebutan. Foto: antara

AKBP Arif Fazlurrahman Kasat Lantas Polrestabes Surabaya menganalogikan aksi kebut-kebutan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Manyar-Kertajaya seperti film kartun Tom and Jerry.

“Ketika ada polisi stand by maka kegiatan tersebut (kebut-kebutan) ditunggu sampai pak polisi yang patroli meninggalkan lokasi. Ketika polisi atau petugas patroli sedang melewati, ditunggu selanya baru mereka melakukan aksinya lagi,” kata Arif saat dihubungi Suara Surabaya, Selasa (24/1/2023).

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar 15 tahun yang mengendarai sepeda motor Honda CBR 250 CC menabrak roda tiga muat sayur-sayuran di Manyar Kertoarjo Surabaya pada Senin (23/1/2023) dini hari. ADB, pelajar tersebut, memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi sehingga tidak mampu mengontrol laju motornya dan menabrak roda tiga yang hendak putar balik. Akibat kecelakaan itu ADB meninggal dunia.

Arif juga mengkategorikan jalan tersebut sebagai jalur tengkorak karena seringnya terjadi kecelakaan di sana. Jalanan yang lurus dan sepi kerap memancing pelaku kebut-kebutan menjalankan aksinya saat hari sudah gelap.

“Kenapa jalanan kosong? Karena jalannya lurus, malam hari, tidak ada hambatan-hambatan, traffic light dihajar. Makanya bagi penantang adrenalin, pencari maut Jalan Manyar-Kertajaya trek yang sangat favorit bagi pelanggar lalu lintas,” jelasnya.

Ia menambahkan, pelaku kebut-kebutan di jalan tersebut bahkan berani menjalankan aksinya meski sudah terpasang CCTV dan kamera ETLE di sana. Bahkan supaya pelanggarannya tidak terpantau kamera pengawas, pelaku kebut-kebutan mencopot pelat nomor kendaraannya.

Oleh karena itu pihaknya akan mengevaluasi kembali pengamanan di jalan tersebut, dan meningkatkan kehadiran petugas kepolisian secara fisik guna meminimalisir kejadian serupa.

Selain itu Arif mengimbau kepada orang tua supaya dapat meningkatkan pengawasan terhadap anaknya yang keluar malam.

“Peran keluarga sangat penting untuk menjadi controling system kepada anggota keluarga yang belum waktunya mengendarai kendaraan bermotor,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs