Jumat, 29 Maret 2024

Ribuan Pelajar Meriahkan Walk for Autism di Unesa, Suguhkan Berbagai Aksi Panggung

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Para peserta Walk for Autism di Unesa yang terdiri dari berbagai sekolah inklusi dan sekolah luar biasa tampak antusias mengikuti kegiatan rutin tahunan tersebut, di Kampus Lidah Wetan, Minggu (5/3/2023). Foto: Humas Unesa

Ribuan pelajar dari berbagai sekolah inklusi dan sekolah luar biasa (SLB) memadati halaman Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan, Minggu (5/3/2023).

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, mereka tampak mengenakan kostum khas sekolah, membawa spanduk dan papan bertuliskan slogan inklusinya masing-masing.

Para pelajar yang didampingi guru dan relawan itu, mengikuti Walk for Autism (WFA) yang terselenggara atas kerja sama Junior Chamber International (JCI) Jawa Timur, Unesa, dan berbagai pihak lainnya. Acara rutin tahunan tersebut, digelar sebagai rangkaian Hari Autis Sedunia, pada 2 April 2023 mendatang.

Kegiatan bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kehadiran dan keberadaan difabel, khususnya autis. Tahun ini, WFA dikemas dengan cara yang berbeda, dimana ada sesi melipat pesawat kertas dan menulis harapan, diikuti seluruh peserta termasuk guru dan jajaran pimpinan lembaga yang hadir.

Mereka kemudian menerbangkan pesawat itu sebagai simbol kebebasan, kebersamaan serta harapan dan komitmen bersama. Baru setelahnya, ada jalan sehat, senam bersama, penampilan seni tari, alat musik tradisional (angklung) dan lain-lain.

Pertunjukkan angklung dalam acara Walk for Autism di Kampus Lidah Wetan Unesa, Minggu (5/3/2023). Foto: Humas Unesa

Ada juga lomba-lomba seperti menghias besek dan topi caping, face painting, sensory play hingga sport stacking atau cup stacking, serta ada konsultasi gigi gratis. Selain itu juga terdapat kegiatan menulis kata-kata berupa pesan atau harapan di sejumlah papan.

Junaidi Budi Prihanto Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan Universitas menyampaikan, angka autisme di Indonesia terus meningkat sebanyak 5.000 orang setiap tahunnya.

Karena itu sebagai kampus yang ramah disabilitas, Unesa mendukung penuh kegiatan seperti WFA. Beberapa bentuk dukungannya yaitu fasilitas hingga 150 relawan dari kalangan mahasiswa, yang turut mensukseskan kegiatan itu.

“Ini komitmen kita bersama, kami di Unesa terus mendukung acara yang seperti ini. Di samping itu, kami lewat prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB), Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) dan Divisi Disabilitas serta guru-guru besar bidang disabilitas juga terus melahirkan terobosan dan inovasi yang mengarah pada perluasan dan peningkatan akses disabilitas di Indonesia termasuk untuk teman-teman yang autis,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Inggrid Chandranata sebagai Project Director WFA 2023 menjelaskan bahwa kehadiran masyarakat dalam acara ini dalam rangka membangkitkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyandang autisme pada khususnya, dan disabilitas pada umumnya.

Berdasarkan data di Indonesia, lanjutnya, satu dari 64 anak mengidap autis setiap tahunnya. Untuk itu, kesadaran dan kepedulian kepada para pengidap autisme, termasuk memberikan hak-hak seperti perkembangan dan pertumbuhan harus diupayakan.

Sementara Hana Cicilia Local President JCI East Java 2023 menargetkan acara positif ini dapat terlaksana setiap tahun dan semakin bertambah pula partisipasinya untuk membantu para penyandang autis.

“Dalam waktu dekat kami akan menggelar WFA ini di lapangan istana negara,” tutur Hana. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs