Kamis, 2 Mei 2024

Surabaya jadi Yang Pertama di Jatim Miliki CT Scan untuk Deteksi Penyakit Saluran Kemih

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
CT Scan 512 Slices untuk deteksi akurat penyakit batu saluran kemih usai pemeriksaan kencing dan USG tidak detail. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dugaan awal penyakit batu saluran kemih tak selalu bisa diketahui lewat pemeriksaan kencing dan ultrasonografi medis. Deteksi akurat, membutuhkan bantuan alat CT Scan 512 Slices agar jenis batuan terkecil bisa diketahui.

Di Indonesia baru ada tiga rumah sakit yang memiliki teknologi CT Scan 512 Slices. Satu diantaranya RS Premier Surabaya, sekaligus pertama di Jawa Timur (Jatim).

Dokter (dr.) Ariawan Wangsa Seputera Kepala Operasional (Acting Chief Operational Officer) mengatakan, alat yang menggunakan teknologi terbaru dari GE Revolution itu memiliki 512 detektor untuk melihat apa yang ada didalam tubuh. Banyaknya detektor bisa menghasilkan kualitas gambar akurat.

“Sehingga deteksi yang dihasilkan akan lebih akurat dan solusi pengobatan juga akan lebih baik,” terangnya, Rabu (12/4/2023).

Keakuratan itu untuk mendeteksi beberapa penyakit dengan cepat dan akurat, salah satunya penyakit batu saluran kemih.

Sementara dr. Achmad Anies Shahab Dokter Spesialis Urologi menggungkapkan, penyakit batu pada saluran kemih punya ukuran dan jenis beragam. Alat ini akan mendeteksi letak pasti batu serta jenisnya untuk menentukan langkah penanganan.

“Batu pada kandung kemih biasanya diawali dengan gejala sakit pinggang, sering kencing (anyang-anyangen) hingga kencing darah. Bila ada gejala bisa segera melakukan pemeriksaan,” paparnya.

Anies menyebut, pemeriksaan menggunakan CT Scan 512 Slices harus dilakukan jika dugaan kasus batu belum bisa diketahui detail dari hasil pemeriksaan kencing maupun USG.

“Ada dugaan kasus batu, tapi pada pemeriksaan USG tidak terlalu jelas dan kurang informatif akan kita kejar dengan CT Scan. (Untuk awal) pemeriksaan kencing 10-15 menit,” tambahnya.

Usai diketahui, dokter akan menentukan langkah penanganan selanjutnya. Mulai dari pemberian obat atau hingga melakukan pemberian anti nyeri dan opname.

“Kondisi pasien yang datang beragam. (Keluhan) nyeri berat di IGD, diberi anti nyeri kuat dan opname, kita hilangkan proses sumbatan saluran kencingnya. Tapi, pada kasus yang batu yang tidak infeksi, tidak bengkak, kita rawat dengan poliklinis jadi dicoba dengan obat,” imbuhnya.

Selain penyakit batu saluran kemih, alat ini juga membantu deteksi sel otak yang rusak akibat stroke. Kemudian mendeteksi paru-paru bagi para perokok untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan.

“CT Scan ini juga dapat mendeteksi penyakit dengan sangat cepat sehingga sangat membantu bagi pasien yang mengalami pasca trauma kecelakaan dan atau menderita aritmia,” tutupnya. (lta/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs