Senin, 29 April 2024

Urban Farming Bisa Jaga Ketahanan dan Tingkatkan Kualitas Pangan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Urban Farming di wilayah RW 04 Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo. Kamis (21/1/2022). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Kementerian PPN/Bappenas menyebut urban farming atau pertanian di perkotaan bisa menjadi alternatif masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan.

Urban farming memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga melalui pengembangan hasil produksinya,” kata Medrilzam Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas dilansir Antara pada Selasa (8/8/2023).

Medrilzam menjelaskan, pengelolaan urban farming yang baik bisa menghasilkan hasil produksi dalam jumlah yang tinggi.

Hal ini diklaim dapat memperluas basis ekonomi di perkotaan melalui peningkatan aktivitas kewirausahaan dan menambah jumlah wiraswasta serta lapangan pekerjaan melalui proses produksi hingga pemasaran produk pangan hasil urban farming.

Harga produk juga bisa lebih rendah karena rantai pasokan pangan serta jarak antara produsen dan konsumen semakin pendek.

Konsep urban farming juga bisa mendorong masyarakat untuk mengembangkan kebun individu maupun gabungan yang dikelola bersama, sehingga perkebunan itu bisa memenuhi kebutuhan pangan kelompok.

Bagi masyarakat yang ingin mencoba urban farming, ia menjelaskan terdapat berbagai metode budi daya, salah satunya hidroponik yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam untuk menanam sawi hijau, kangkung dan pakcoy.

Ada juga metode vertikultur yang menggunakan paralon atau bambu untuk sayur-sayuran, seperti bayam, kangkung, kucai, sawi, selada, dan seledri.

“Dengan adanya urban farming ini, individu atau keluarga juga dapat menghemat uang yang digunakan untuk membeli bahan pangan,” jelasnya.

Mukhammad Faisol Amir Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan bahwa urban farming yang ada di Jakarta adalah indikasi kesadaran masyarakat urban akan isu ketahanan pangan.

Meskipun dia belum melihat kegiatan itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dalam dampak yang besar, urban farming tetap berdampak positif ke masyarakat, terutama terkait kesadaran praktik-praktik pertanian berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan teknologi dalam intensifikasi di lahan yang minim.

Urban farming dilihat bisa membuka akses terhadap pangan yang murah, berkualitas dan bergizi, khususnya untuk masyarakat dengan penghasilan rendah di perkotaan. (ant/bnt/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
31o
Kurs