Rabu, 1 Mei 2024

China dan Thailand akan Bekerja Sama dalam Misi Eksplorasi Bulan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
pendarat wahana Chang'e-4 Foto yang diambil oleh penjelajah Yutu-2 (Jade Rabbit-2) pada 11 Januari 2019 menunjukkan pendarat wahana Chang'e-4. Foto: HO-Administrasi Luar Angkasa Nasional China.

China dan Thailand dikabarkan akan bekerja sama dalam eksplorasi dan pemanfaatan luar angkasa secara damai di Stasiun Penelitian Bulan Internasional (International Lunar Research Station).

Kerjasama itu berdasarkan dua nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani kedua negara di Beijing, melibatkan Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Penelitian, dan Inovasi Thailand.

Melansir Antara, Sabtu (6/4/2024), Misi eksplorasi Bulan Chang’e-7 China, yang akan diluncurkan sekitar 2026, bakal dilengkapi dengan sebuah perangkat pemantauan cuaca antariksa global yang dikembangkan Thailand, yang dirancang untuk mengamati radiasi kosmik dan cuaca antariksa dari perspektif Bulan.

Hal itu akan menjadi pertama kalinya bagi instrumen ilmiah dari Thailand memasuki luar angkasa dari orbit Bumi.

Selain itu, misi Chang’e-8 China, yang akan diluncurkan sekitar 2028, menyediakan kapasitas muatan sebesar 200 kilogram (kg) untuk kerja sama internasional, dan beberapa aplikasi dari Thailand untuk robot operasi permukaan Bulan dan muatan ilmiah saat ini sedang menjalani proses seleksi.

“China mengimplementasikan tahap keempat dari program eksplorasi Bulan mereka dengan target utama membangun model dasar Stasiun Penelitian Bulan Internasional,” kata Guan Feng, Direktur Pusat Eksplorasi Bulan dan Teknik Luar Angkasa (Lunar Exploration and Space Engineering Center) CNSA.

Sementara fase keempat itu, mencakup misi Chang’e-4, Chang’e-6, Chang’e-7, dan Chang’e-8.

Adapun, China dan Thailand akan memperkuat kerja sama di bidang eksplorasi luar angkasa, aplikasi luar angkasa, dan peningkatan kapasitas luar angkasa, dengan melaksanakan proyek-proyek luar angkasa bersama, program pertukaran ilmiah dan program pelatihan personel, pertukaran data dan informasi, serta bentuk-bentuk kolaborasi lainnya, menurut MoU.

Kedua belah pihak akan melakukan penelitian terkait dan menyusun rencana tentang demonstrasi, implementasi teknik, operasi, dan aplikasi Stasiun Penelitian Bulan Internasional.

Sedangkan untuk organisasi negara-negara lain, seperti organisasi internasional, institut penelitian, universitas, entitas industri, dan ilmuwan juga dipersilakan untuk bergabung dalam program Stasiun Penelitian Bulan Internasional, dan mendapatkan manfaat dari eksplorasi luar angkasa bersama.

“Dalam hal kerja sama global, China telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan lebih dari 10 negara dan organisasi internasional. Lebih banyak negara dan organisasi internasional dipersilakan untuk berpartisipasi dalam diskusi, konstruksi, dan berbagi, guna bersama-sama membangun fasilitas penelitian ilmiah di permukaan Bulan demi kepentingan umat manusia,” imbuh Guan. (ant/sya/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
30o
Kurs