Jumat, 17 Mei 2024

Din Syamsuddin Tekankan Idulfitri sebagai Momentum Perubahan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Din Syamsuddin menekankan Idulfitri jadi momentum umat Islam untuk melakukan perubahan diri yang akhirnya berdampak pada perbaikan kehidupan masyarakat. Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Din Syamsuddin menekankan Idulfitri 1445 Hijriah menjadi momentum baik bagi umat Islam untuk melakukan perubahan diri yang pada akhirnya berdampak terhadap perbaikan kehidupan masyarakat.

Melansir Antara pada Rabu (10/4/2024), dalam khutbah Salat Idulfitri di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, dia menilai kehidupan sebagian umat Islam saat ini sangat memprihatinkan karena hanya mengedepankan hak daripada kewajiban hingga mewajarkan kecurangan dan jalan pintas.

“Mereka menikmati kebebasan sebagai hak asasi dengan melupakan kewajiban atau tanggung jawab asasi. Sebagai akibatnya, mereka merasa bebas untuk berdagang walau secara curang, dan kemudian berkacak pinggang di atas penderitaan orang lain dalam perekonomian yang senjang. Kebebasan itu juga mengejawantah dalam hasrat mempertahankan kekuasaan walau mengabaikan etika,” tegas mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Sebagai akibatnya, lanjut dia, demoralisasi terselubung kini menjelma dalam kehidupan bangsa, yang terlihat melalui abainya bangsa terhadap berbagai bentuk kekerasan, pembunuhan, perzinahan, pencurian, korupsi, pemakaian narkoba, bahkan penyalahgunaan dan penyelewengan amanat jabatan.

Oleh karena itu, Idulfitri menjadi momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan seluruh umat Islam agar saling mengubah diri ke arah yang lebih baik, sehingga memberi perubahan terhadap kehidupan bersama yang mengalami kerusakan.

“Momentum perubahan pertama dan utama adalah kembali ke fitrah kemanusiaan sejati, yaitu kepribadian suci dan kuat. Setelah itu, barulah momentum perubahan kedua, yakni melakukan perubahan terhadap kehidupan bersama yang mengalami kerusakan, tanggung jawab melakukan amar makruf nahi munkar terhadap kehidupan bangsa yang masih diliputi kemungkaran struktural,” jelasnya

Dengan demikian, umat Islam sebagai khairu ummah dapat berperan dalam mewujudkan cita-cita nasional, yakni Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat dan bermartabat. (ant/ike/saf)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
32o
Kurs