Minggu, 28 April 2024

Pemerintah Target Perputaran Uang Sektor Wisata Mencapai Rp3.000 Triliun pada 2024

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu destinasi prioritas wisata alam di Indonesia. Foto: Antara

Pemerintah menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp3.000 triliun pada tahun 2024, dengan target perjalanan wisata nusantara 1,25-1,5 miliar, dan transaksi produk ekonomi kreatif Rp1.187 miliar.

“Untuk mencapai target tersebut, perlu langkah-langkah adaptasi, kolaborasi, dan inovasi. Kami berharap terobosan ini bisa didorong oleh masing-masing daerah,” ucap Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkraf) dilansir Antara, Selasa (27/2/2024).

Sandiaga memandang penting terobosan dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota, untuk mendorong pertumbuhan sektor wisata dan ekonomi kreatif.

Ia menyebut langkah-langkah tersebut, antara lain, mengembangkan dan meningkatkan kualitas atraksi wisata, melakukan kurasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan daerah yang berkualitas, menyusun pola perjalanan yang menyentuh destinasi wisata, dan mempromosikan pariwisata daerah secara masif.

Selain itu, Sandiaga juga melihat perlunya kerja sama terintegrasi antardaerah untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga mengatakan bahwa program BBI dan BBWI merupakan salah satu program yang dapat mendukung pencapaian target tersebut.

BBI diluncurkan oleh Joko Widodo Presiden pada tanggal 14 Mei 2020 guna meningkatkan permintaan dan pembelian produk dalam negeri oleh masyarakat dan pemerintah.

Pada tanggal 29 September 2022, presiden juga telah memberikan arahan terkait dengan pelaksanaan BBWI guna meningkatkan perjalanan wisatawan domestik.

Sandiaga juga menuturkan bahwa harus ada pembagian peran dalam gerakan nasional BBI dan BBWI antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan merek-merek besar maupun asosiasi.

Kemudian, katanya, upaya yang dapat dilakukan kementerian atau lembaga, salah satunya ialah mendukung kegiatan pelatihan atau pameran produk dan wisata daerah serta promosi oleh para pejabat untuk mengangkat produk atau wisata lokal.

Sementara itu, pemda dapat melibatkan sekolah vokasi atau kampus untuk aktivasi berbagai kegiatan bangga produk/wisata lokal.

Sedangkan untuk merek-merek besar atau asosiasi dan komunitas, kata Sandiaga, dapat membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan atau pameran produk-produk Indonesia. (ant/sya/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
30o
Kurs