Jumat, 26 April 2024

Ingin Naik Level, Pelaku UMKM di Surabaya Siap Menangkan Paslon MA-Mujiaman

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Machfud Arifin Calon Wali Kota nomor urut 2. Foto: Istimewa

Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengklaim tergabung dalam program Pahlawan Ekonomi mengeluhkan dampak lumpuhnya perekonomian akibat pandemi kepada Machfud Arifin.

Mereka mengeluhkan tidak hadirnya Pemerintah Kota Surabaya kepada Calon Wali Kota Surabaya Nomor Urut 2 di Pilwali Surabaya 2020 itu dalam sebuah kegiatan kampanye Pilwali di salah satu hotel di Surabaya, Sabtu (31/10/2020).

Ichwan yang mengaku sebagai Ketua Pedagang Kaki Lima (PKL) Dukuh Kupang mengeluh kepada Cawali nomor 2 yang akrab disapa MA bahwa selama ini dia tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Selama ini, UMKM seperti kami sangat mengharapakan bantuan dari pemerintah khususnya di masa pendemi. Tapi kenyataannya sampai sekarang pemerintah tidak hadir,” ungkapnya, Sabtu (31/10/2020).

Dia pun berharap Machfud Arifin-Mujiaman Paslon Nomor 2 menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya memimpin Surabaya ke depan supaya ada perhatian lebih kepada UMKM seperti dirinya di Surabaya.

Hal senada disampaikan Shanty Oktavi Utami Pembina UKM Surabaya. Selama ini UKM Surabaya hanya menjadi anak tiri di negerinya sendiri tanpa perhatian dari Pemerintah, Khususnya Pemkot Surabaya.

Pemilik Fashion Shantika itu berharap ada perubahan yang bisa mengangkat UKM Surabaya ke next level. Dia optimistis melihat sosok MA yang dia nilai mampu membawa UKM Surabaya bisa Go Global maupun Go Internasional.

“Kami berharap kepada pak Machfud Arifin dan bu Lita Machfud Arifin. Karena saya tau kapasitas bu Lita sebagai pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) punya banyak link instansi dan lembaga, sehingga UKM Surabaya bisa next level. Tidak stagnan seperti ini,” katanya.

Menurut, Shanty selama ini Surabaya hanya sebagai batu loncatan atau transit wisatawan demostik maupun mancanegara. Karena Surabaya tidak memiliki ikon produk UKM yang khas, sehingga tidak mampu menarik minat masyarakat luar negeri.

“Kami yakin insyaallah pak Machfud bisa mengembangkan UKM di Surabaya sehingga kita tidak kalah dengan daerah lain dan negara lain seperti Thailand yang bangga dengan UKM dan bangga dengan pasar-pasarnya. Kita harusnya bangga dengan produk kita sendiri,” terangnya.

Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mengakui, selama masa pandemi Covid-19 ini Pemkot Surabaya kurang memperhatikan nasib UMKM di Surabaya.

“Selama ini memang tidak ada bantuan dari APBD untuk UMKM, khususnya di masa Pandemi. Hanya dari Pemerintah Pusat sebesar Rp2,4 juta per UMKM. Namun dana itu terbatas. Dan seharusnya disaat seperti ini Pemerintah Kota hadir,” terangnya.

Dengan program-program Machfud Arifin-Mujiaman, Reni Yakin bisa membawa UMKM di Surabaya ini naik kelas.

“Pak Machfud Arifin memahami betul kebutuhan UMKM. Memberikan kepercayaan bahwa ketika pak MA jadi wali kota UMKM Surabaya bisa naik kelas dan lebih berkembang,” terangnya.

Menurutnya, MA tidak hanya akan memberikan pendampingan manajemen, tetapi juga modal, sampai pemasaran produk. Menurutnya ini lebih terbuka ketika Pemkot di bawah MA bisa sinergi dengan BUMN dan perusahaan swasta.

MA sendiri menegaskan, dia menaruh simpati terhadap nasib UMKM di masa pandemi ini. “Saya sungguh prihatin sejak april lalu, semua pelaku usaha khususnya UMKM merasakan dampak. Mudah-mudahan sekarang mulai bangkit lagi,” katanya.

Dia melanjutkan, seiring berangsur pulihnya kondisi Pandemi dengan tingkat kesembuhan yang meningkat dan orang tidak panik lagi. Saatnya menormalkan kembali perekonomian dengan pembinaan dan membangkitkan semangat pelaku UMKM.

Mantan Kapolda Jatim itu bilang, ke depan dia juga akan membrikan stimulus Rp5 miliar per tahun untuk pengembangan UMKM di Surabaya.

“Untuk permodalan, pelatihan, dan juga pemasarannya,” ujarnya.

Dia bersama Mujiaman juga menegaskan akan bekerja sama dengan UMKM yang sudah sukses dan akan menghubungkan UMKM dengan industri dan BUMD yang ada di Surabaya maupun di Jawa Timur.

Selain itu, Machfud Arifin-Mujiaman akan mengembangkan kawasan UMKM yang tematik, seperi Blauran, Peraban dan juga Kayoon supaya orang dengan mudah mencari produk yang dibutuhkan.

“Kalau cari sepatu ke Praban, tempat orang jual bunga di Kayoon dan penjual piala ada di Jalan Embong Malang. Itu yang nantinya akan kami kembangkan begitu terpilih menjadi Wali Kota Surabaya,” ujarnya. (den/ang/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
27o
Kurs