Kamis, 2 Mei 2024

PKS Sebut Posisi Anggota Koalisi Perubahan Tetap Setara

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ahmad Fathul Bari (kiri) Wakil Sekretaris Jenderal PKS menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Foto: Antara

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai posisi anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap setara, meskipun Partai NasDem dan PKB lebih dulu mengumumkan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Anies Baswedan tanpa menunggu hasil musyawarah Majelis Syuro PKS.

Partai NasDem dan PKB yang mewakili Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), di Surabaya Sabtu (2/9/2023) mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB masing-masing sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Menurut saya, kalau kesetaraan, semua diposisikan setara ya. Soal ada pilihan-pilihan, itu tentu masing-masing kita punya kecenderungan, itu normal-normal saja, tinggal semuanya kita lakukan melalui komunikasi dan disepakati bersama,” kata Ahmad Fathul Bari Wakil Sekretaris Jenderal PKS pada Sabtu (2/9/2023) saat dilansir dari Antara.

Meskipun begitu, ia menjelaskan bahwa keputusan untuk menyetujui Muhaimin sebagai pendamping Anies perlu diputuskan oleh musyawarah Majelis Syuro sebagai pemegang keputusan tertinggi di PKS.

Sementara untuk NasDem dan PKB yang telah membuat keputusan itu, Fathul Bari, selaku salah satu juru bicara PKS, menyampaikan partainya menghormati itu.

“Semua partai politik punya hak masing-masing, punya independensi masing-masing. Ketika ada yang masuk mau mengusung (calon wakil presiden dari partainya, red), itu hak politik mereka,” kata Wasekjen PKS.

Dia menjelaskan hingga kini PKS masih mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk maju Pilpres 2024 sebagaimana diputuskan Musyawarah Majelis Syuro ke-8.

“Yang sudah secara formal itu mendukung Pak Anies sebagai capres. Itu keputusan formal dari PKS melalui hasil musyawarah Majelis Syuro sebagai forum tertinggi partai,” katanya.

Kendati demikian, Fathul Bari menambahkan tidak menutup kemungkinan sikap partainya itu bisa berubah.

“Kalau (ditanya) bisa berubah, semua pasti bisa, kemungkinan politik tidak ada yang tidak bisa,” ujarnya.

Namun, jika ada perubahan sikap partai, termasuk misalnya mencabut dukungan untuk Anies atau keluar dari Koalisi Perubahan, hal itu harus diputuskan oleh Majelis Syuro.

“(Keputusan yang ada bisa) dianulir, kalau ada musyawarah (Majelis Syuro) lagi,” imbuhnya.

Ia belum dapat memastikan waktu pelaksanaan musyawarah itu, namun diharapkan dalam waktu dekat ini.

Hingga kini, PKS masih tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama dengan Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs