Rabu, 1 Mei 2024

Sebut Calon Pemimpin Harus Tenang, Jusuf Kalla: Kalau Kawan Kita yang Satu Marah Terus

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Jusuf Kalla mantan Wapres RI ke 10 dan 12 waktu menghadiri konsolidasi relawan AMIN, di DBL Arena, Surabaya, Jatim, Rabu (10/1/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Jusuf Kalla mantan Wakil Presiden RI ke 10 berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur untuk menghadiri konsolidasi relawan Anies-Muhaimin (AMIN) di DBL Arena dan berdialog dengan pengusaha Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Jatim di Hotel Namira, Rabu (10/1/2024).

Pria yang akrab disapa JK itu tidak memberi statement apapun waktu konsolidasi relawan AMIN karena bukan bagian dari Timnas AMIN.

Namun di sela diskusi bersama ISMI Jatim di Hotel Namira, JK menyinggung soal calon pemimpin itu harus memiliki sifat-sifat teladan Nabi Muhammad SAW.

“Kami di sini tidak mengeklaim AMIN yang paling Islami, semuanya (Paslon) Islam. Intinya memilih yang terbaik, harus ada pengetahuan, harus amanah, tabligh, paling baik siapa, paling amanah siapa, itu saja pegangannya,” tuturnya.

Mantan wakil Jokowi Presiden itu menganalogikan, bahwa calon pemimpin ibarat seorang sopir yang wajib bisa mengendalikan situasi dan keadaan, termasuk emosi.

Mantan Ketua Umum Golkar itu menyebut bila seorang pemimpin tak bisa mengendalikan emosi maka kendaraan yang ditumpanginya bisa celaka.

“Kalau pilih sopir, jelas yang tau arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah bisa-bisa menabrak nanti,” kata JK.

Kemudian, JK menyebut ada calon pemimpin negara yang kerap terpancing emosi dan mudah marah. Kebiasaan semacam itu, lanjut JK, bisa berbahaya untuk negara.

“Kalau kawan kita yang satu marah terus. Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? Bisa ditonjok kepala negara lain,” ujarnya.

Kemudian seusai diskusi bersama pengusaha, JK kembali menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketenangan, mengedepankan gagasan, serta jangan mudah emosi.

“Karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kita, tentu tidak baik. Tentu pemimpin jangan emosional,” jelas JK.(wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
30o
Kurs