Selasa, 30 April 2024

Membedah Gerakan Paderi

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

Judul buku : Tuanku Rao
Penyusun : Mangaradja Onggang Parlindungan
Penerbit : LLiS Yogyakarta
Cetakan : Juni 2007
Tebal : vii + 691 halaman

Apa yang mau dihadirkan dengan buku :Tuanku Rao setelah 43 tahun menjadi kontroversi ? Sejak terbit perdana 1964 oleh Penerbit Tandjung Harapan dan ditarik dari peredaran oleh penyusunnya sendiri, buku ini menyimpan kenangan keluarga, kontroversi yang belum dan mungkin tidak perlu selesai. Sebagaimana lumrah terjadi dalam diskusi akademik, khususnya kajian-kajian sejarah Indonesia, barangkali buku ini dapat diletakan kembali dan diperkenalkan lagi kepada khalayak pembaca dan peminat sejarah.

Sejak 43 tahun pula, buku ini terus menerus menjadi rujukan, kritik dan bahkan cercaan. Tapi tidak banyak generasi setelahnya mengerti bagaimana kontriversi buku ini berlangsung. Setelah menerbitkan karya-karya Prof.Slamet Mulyana satu diantara murid Mangaradja Onggang Parlindungan, tentulah kita ingin mengenal guru dari seorang murid yang juga melahirkan buku kontroversial di tahun 1969. (Penerbit)

Sinopsis :
Gerakan perang Paderi dilatarbelakangi perintah langsung Abdullah Ibn Saud Raja Arab Saudi kepada tiga tawanan perang bersuku bangsa Minangkabau Kolonel Haji Piobang, Mayor Haji Sumanik dan Haji Miskin. Mereka bertiga dirangket saat pasukan Wahabi merebut Mekkah dari tangan Turki, 1802. Para pecundang tidak dihukum mati boleh lepas bebas. Kompensasinya, mereka harus membuka cabang Gerakan Wahabi sesampai di kampung halaman.

Pembentukan pasukan Wahabi Minangkabau dipercayakan pada Kolonel Haji Piobang. Tentara Wahabi Minangkabau bentukan para tawanan Raja Abdullah Ibn Saud, cikal bakal pasukan Paderi. Kelak jadi army group Tuanku Rao yang melakukan ekspansi di tanah Batak.

Dengan meriam, pasukan Paderi mampu menembus dan mengobrak abrik isolasi alam Tapanuli yang terlindung pegunungan Bukit Barisan dan lembah Danau Toba. Di bawah pimpinan Pongkinangolngolan pasukan Paderi memancung kepala Singamangaradja X dalam penyerbuan ke Bakkara, ibukota Dinasti Singamangaradja tahun 1819.

Pongkinangolngolan merupakan anak hasil perkawinan sumbang (incest) Putri Gana Sinambela dengan pamannya Pangeran Gindoporang Sinambela. Gana Sinambela sendiri kakak dari Singamangaradja X. Pongkinangilngolan seperti dituturkan Onggan Parlindungan dibuang karena dianggap anak haram jadah dan sumber aib keluarga.

Pongkinangolngolan merantau ke Minangkabau dan bekerja pada Datuk Bandaharao Ganggo. Pada waktu Haji Miskin, Haji Piobang dan Haji Sumanik tiga tokoh pembaharuan abad ke-19 baru kembali dari Mekah, mereka mempersiapkan tentara untuk ekspansi gerakan Mashab Hambali ke Mandailing mendapat dukungan Tuanku Nan Renceh. karib Datu Bandaharao. Renceh terkesima dengan mengetahui nasib dan silsilah Pongkinangolngloan. Pongkinangolngolan rupanya sangat baik digunakan dalam rangka merebut dan menduduki tanah Batak. Oleh Tuanku Nan Renceh, Pongkinangolngolan diberi nama Panglima Umar bin Katab. Sebagai perwira Paderi, Pongkinangolngolan diangkat dengan gelar Tuanku Rao.

Deskripsi :
Buku ini melihat Gerakan Paderi dengan sudut pandang etnis Batak. Berbeda dengan umumnya sejarah Paderi yang menggunakan sudut pandang etnis Minang. Gerakan Paderi (1803-1837) selaku cabang Gerakan Wahabi di Arab, merupakan gerakan radikalisme Hambali Zealots, begitu keyakinan Mangaradja Onggang Parlindungan.

Buku yang disusun menggunakan metodologi penulisan sejarah, juga ditujukan untuk merehabilitasi nama baik Tuanku Rao yang citranya remuk redam di kalangan masyarakat Batak. Melalui buku ini, Mangaradja mengkampanyekan lingkaran malaikat perdamaian.

Hanya saja, buku yang disusun ulang persis dengan sebelumnya, bagi yang tidak terbiasa dengan ejaan lama agak susah dimengerti. Bahkan dalam tata bahasanya masih dicampur dengan Bahasa Inggris. Ini bisa dimaklumi agar apa yang tertulis dalam penerbitan perdana tidak terkurangi isinya dalam penerbitan kedua.

Bagikan
Berita Terkait

Cinta Dunia Akhirat

Misteri Tangan Kanan

Tubuh Gemuk Tapi Ramping

Pasang Surut Bisnis Sampoerna

The Secret


Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs