Kamis, 25 April 2024

Menengok Era Kejayaan Pelabuhan Kalimas di Surabaya Utara

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Pesatnya perdagangan di kawasan Kalimas, ternyata berdampak positif bagi ramainya Pasar Pabean yang tak jauh dari Sungai Kalimas. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Pelabuhan Kalimas, Surabaya yang terletak di kawasan bersejarah Surabaya utara pernah menjadi pusat aktivitas perniagaan yang semarak di masa lalu. Sungai Kalimas yang membentang lebar dan strategis menjadi salah satu alasan pelabuhan di utara Surabaya ini berjaya.

Aji Destiawan pemandu program tur Tematik Surabaya Heritage Track (SHT) mengatakan, kebesaran Pelabuhan Kalimas dapat dilihat sisanya dari menara syahbandar yang saat ini masih ada di sebelah Sungai Kalimas tepatnya di belakang Jalan Panggung, Surabaya.

“Menara Syahbandar adalah menara yang dulu digunakan oleh Syahbandar, semacam profesi untuk mengawasi perdagangan, menentukan pajak, untuk melihat barang-barangnya seperti apa, mata uangnya bagaimana, tugasnya itu,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela memimpin tur tematik yang digelar House of Sampoerna pada Jumat (22/2/2019).


Suasana di dalam Pasar Pabean yang tak jauh dari Sungai Kalimas. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Menara yang tingginya meski hanya sekitar 10 meter ini, diyakini pada saat itu dapat digunakan untuk memantau semua pergerakan kapal-kapal dan aktivitas perdagangan pada masa Hindia Belanda.

“Dulu Sungai Kalimas lebih lebar dan lebih dalam, jadi beda sama sekarang,” ujar Aji.

Pesatnya perdagangan di kawasan Kalimas, ternyata berdampak positif bagi ramainya Pasar Pabean yang tak jauh dari lokasi. Pasar Pabean pun saat ini masih bisa beroperasi dengan baik dan berada di Jalan Panggung, Surabaya.

“Pasar Pabean ini pasar tua di Kota Surabaya. Cikal bakalnya tahun 1400-an, sebelum Belanda masuk. Malah awalnya ketika VOC datang, ditinggalkan, tidak digunakan untuk perdagangan. Tapi setelah VOC bangkrut, dan diambil alih oleh Pemerintahan Belanda, lebih concern ke bangunannya, makanya lebih diperdayakan ketika diambil alih pasca bangkrutnya VOC,” kata Aji menjelaskan sejarah Pasar Pabean.

Sebagai informasi, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan bangunan-bangunan bersejarah di Surabaya, House of Sampoerna pada 22 Februari-24 Maret 2019 menggelar tur tematik gratis menjelajahi dua tempat perniagaan bersejarah ini. Peserta akan diajak berkeliling di dua tempat ini menggunakan bus mirip kereta trem yang juga pernah berjaya di Surabaya tempo dulu. (bas/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs