Sabtu, 20 April 2024

Waspadai Lonjakan Harga Pangan Akhir Tahun Ini

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Antara

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai ancaman inflasi akibat melonjaknya harga pangan di akhir tahun.

Dilansir dari Antara, Riza Annisa Pujarama Peneliti INDEF mengatakan, dalam delapan tahun terakhir, inflasi di Desember untuk bahan makanan selalu lebih tinggi dari inflasi umum. Harga pangan biasanya mulai merangkak naik di November sebelum mencapai puncaknya di Desember.

“Berdasarkan pola pergerakan data inflasi 2014 sampai 2017, memasuki November, inflasi barang bergejolak akan meningkat dan kembali menurun di Januari. Hal ini berpotensi besar terulang kembali di akhir tahun 2018 sehingga perlu dilakukan antisipasi agar lonjakannya tidak terlalu tinggi,” ujar Riza saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Pada 2018, inflasi dipicu oleh mulai naiknya inflasi inti dan inflasi barang bergejolak. Depresiasi nilai tukar rupiah mendorong tingkat inflasi inti. Ketika rata-rata nilai tukar rupiah melonjak di Juli di angka Rp14.400-an per dolar AS saat itu, inflasi inti ikut melonjak hingga 0,41 persen, angka tertinggi sepanjang Januari hingga Oktober 2018. Sedangkan inflasi barang bergejolak terutama terjadi karena lonjakan beberapa komoditas.

Sementara itu, inflasi harga yang diatur pemerintah bergerak stabil di 2018. Hingga Oktober 2018, inflasi harga yang diatur pemerintah bergerak relatif rendah dan stabil. Hal itu disebabkan pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi dan Tarif Dasar Listrik (TDL) di 2018 sehingga inflasi harga yang diatur pemerintah bergerak lebih stabil dan lebih rendah dibandingkan dengan 2017.

Bahan makanan dan makanan jadi seperti beras, daging, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bumbu dapur, menjadi pemicu langganan inflasi untuk barang bergejolak. Tak terkecuali di 2018, harga komoditas harga bahan-bahan pangan tersebut acapkali melambung dan mendorong inflasi umum.

Eko Listiyanto Wakil Direktur INDEF menambahkan penyebab utama inflasi pangan di akhir tahun umumnya adalah momentum hari raya keagamaan dan libur akhir tahun. Namun, apapun penyebabnya, yang diperlukan masyarakat adalah kepastian akan stabilnya harga-harga.

“Oleh karena itu, pengambil kebijakan tidak dapat terus berlindung dengan alasan kedua momen tersebut secara terus menerus. Harus ada keseriusan dari pemerintah untuk memutus siklus dan mencari solusi agar harga pangan di akhir tahun lebih terkendali,” ujar Eko. (ant/dim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs