Kamis, 2 Mei 2024

Tips Membedakan Batu Mulia Asli dengan Sintetis

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

Penghobi batu mulia tentu perlu membekali diri dengan pengetahuan khusus tentang batu permata agar tidak mudah tertipu.

Berikut beberapa tips dari Muchamad Kudori, Ketua Persatuan Pedagang dan Pengrajin Batu Permata Indah (P3-Bapin) Taman Wisata Kayun, yang dapat Anda gunakan.

1. Memperhatikan inklusi batu
Batu permata asli dari alam memiliki keunikan yang tiada duanya. Biarpun memiliki warna yang sama tapi di dalam batu itu ada inklusi yang berbeda. Inklusi adalah garis retakan, gelombang, titik-titik samar yang membentuk pola tertentu yang unik. Inklusi juga dapat berupa pendaran cahaya yang beragam bila dipandang dari sudut berbeda. Inklusi inilah yang tidak ditemukan dalam batu sintetis.

2. Menguji dengan tetesan air
Untuk menguji keaslian batu permata atau batu mulia salah satu caranya bisa menggunakan tetesan air. Caranya, teteskan air pada bagian batu yang datar, pada bagian yang halus atau bagian atas. Bila tetesan itu menggumpal seperti air di atas daun talas, maka batu itu asli. Sebaliknya, bila tetesan air terburai, maka itu adalah batu sintetis.

3. Menggoreskan batu pada pasir
Cara lainnya adalah dengan menggoreskan batu pada pasir. Amati baik-baik apakah permukaan batu itu tergores atau tidak. Indikasinya, bila batu itu tergores maka batu itu kemungkinan adalah batu sintetis. Sebaliknya, bila goresan pasir sama sekali tidak meninggalkan bekas pada permukaan batu, itu adalah batu mulia yang berasal dari alam.

4. Memperhatikan warna
Keaslian batu mulia yang berasal dari alam terutama terletak pada keawetan warnanya. Apabila lambat laun warna batu itu memudar, sudah pasti itu adalah batu sintetis. Batu mulia asli warnanya tidak akan pudar. Kecuali, kalau batu itu pecah karena terbentur pada sudut-sudut yang rawan.

5. Membawa batu ke laboratorium gemologi
Agar lebih akurat, batu mulia bisa dibawa ke laboratorium gemologi. Di laboratorium itu, gemolog akan memberikan hasil yang lebih pasti tentang jenis batu, beratnya, dan juga inklusi batu. Demikian juga tentang keaslian batu. Tidak hanya itu, di laboratorium itu dapat dibedakan apakah batu itu sudah mengalami perlakuan khusus (treatmen) atau benar-benar belum terjamah campur tangan manusia. (den/edy)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs