Minggu, 28 April 2024

Peduli Mahasiswa Kurang Mampu, Unair Canangkan Perubahan Mekanisme UKT

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Foto: Humas Unair

Mekanisme prosedur pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan mengalami perubahan, kata Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA Rektor Unair Surabaya.

“Secara nominal, Unair tidak ada perubahan, hanya saja mekanismenya yang sedang kita pelajari,” ujarnya dalam jumpa pers sosialisasi SNMPTN di Ruang Rektor, pada Senin (16/1/2017).

Perubahan ini berkaca pada banyaknya mahasiswa yang meminta keringanan UKT. “Kasus kita, ada mahasiswa yang dapat UKT 5. Namun di semester berikutnya minta keringanan, itu yang sedang kami pelajari. Nah, kita sedang merancang prosedur untuk pembayaran di awal, jadi dalam bentuk sumbangan universitas. Tapi nanti UKT-nya jadi lebih ringan,” jelasnya.

Kendati secara perhitungan menurun, namun menurut Prof. Nasih manfaatnya akan terasa secara sosial. “Banyak mahasiswa yang ditengah jalan ditinggal orang tuanya, atau di PHK (Putus Hubungan Kerja,red). Unair tetap menjamin, bagi mereka yang tidak mampu juga akan kami pikirkan,” ujarnya. “Kita ingin teman-teman kita yang tidak mampu juga bisa bersaing,” tambahnya.

Prosedur tersebut, kata Prof. Nasih, masih melihat respons dari masyarakat. Apabila masyarakat menanggapi dengan positif, bukan tidak mungkin hal tersebut akan terealisasi. Namun, apabila respons masyarakat negatif, maka Unair akan tetap mengacu pada prosedur pembayaran UKT sebelumnya.

Terkait beasiswa Bidikmisi, Prof. Nasih menyerukan seluruh calon mahasiswa kurang mampu agar mendaftarkan diri pada program Bidikmisi. Kendati selama ini ada anggapan bahwa mahasiswa pelamar Bidikmisi yang tidak diterima di SNMPTN dan SBMPTN akan gagal. Namun, di Unair, mahasiswa Bidikmisi lewat jalur mandiri pun akan dipertimbangkan.

“Jangan khawatir tidak diterima di jalur SBMPTN atau SNMPTN, karena Unair juga mempertimbangkan Bidikmisi lewat jalur mandiri. Mereka yang kaya kan bisa les privat, manggil guru ke rumah untuk ngajari juga bisa jadi lolos SNMPTN itu sudah lumrah. Nah, yang tidak mampu ini harus kita pikirkan,” kata dia.

Terkait jumlah kuota penerimaan SNMPTN dan SBMPTN yang menurun, Prof. Nasih mengungkapkan bahwa pihaknya ingin lebih selektif dalam penerimaan calon mahasiswa baru. Menurutnya, hanya siswa yang punya potensi untuk masuk PT saja yang diterima.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs