Senin, 29 April 2024

Ancaman Perang Dagang, Mendag Masih Menunggu Keputusan AS

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan saat memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (8/8/2018). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan mengatakan belum ada kepastian dari Pemerintah Amerika Serikat terkait isu pencabutan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) terhadap Indonesia. Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu hasil negosiasi dengan Robert E Lighthizer Duta Besar USTR (United States Trade Representative), di Washington DC, pada akhir Juli lalu.

Meski belum ada keputusan, Enggar mengaku optimis bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak akan mencabut fasilitas GPS Indonesia. Pihaknya akan terus berupaya untuk mempertahankannya dan mencegah terjadinya perang dagang dengan Amerika. Rencananya, dia akan kembali menemui Lighthizer di Asean Summit pada September mendatang.

“Jangan kita andai-andai. Sebab saya tidak akan diundang kalau mereka bilang pasti dicabut. Besok saya dan tim akan bertemu lagi dengan Lighthizer di Singapura saat di tengah-tengah persidangan Asean. Untuk saat ini, kita menunjukkan dulu progresnya, mengenai komitmen yang kita sudah buat,” kata Enggar usai memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (8/8/2018).

Terkait gugatan AS sebesar Rp5 triliun, Enggar mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu cemas. Pihaknya akan terus menunjukkan komitmen-komitmen perdagangan, kepada World Trade Organization (WTO).

“Mereka gunakan haknya dulu (untuk melapor). Kita akan tetap terus tunjukkan komitmen-komitmen kita,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, sebelumnya perekonomian Indonesia sempat dibuat gempar dengan isu pencabutan generalized system of preferences (GSP) terhadap 124 produk Indonesia yang diekspor ke Amerika. Apabila fasilitas GSP ini dicabut, maka pengusaha-pengusaha Indonesia perlu mengeluarkan dana besar untuk membayar bea masuk Amerika.

Mendengar hal itu, Enggar melakukan lobi dengan Robert E Lighthizer Duta Besar USTR. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia ingin meningkatkan perdagangannya dengan AS tanpa merugikan neraca dagang negeri Paman Sam. (ang/dwi/rst)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs