Senin, 29 April 2024

Kementerian PUPR Menghentikan Sementara Proyek Jembatan di Kabupaten Nduga

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Basuki Hadimuljono Menteri PUPR memberikan keterangam dalam jumpa pers terkait aksi penembakan pekerja proyek infrastruktur di Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018), di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta. Foto: Humas Kementerian PUPR

Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terhitung hari ini, Selasa (4/12/2018), menghentikan sementara kontrak pembangunan jembatan pada ruas Wamena-Habema-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu, sampai ada rekomendasi dari pihak TNI dan Polri.

Penghentian sementara itu menyusul kejadian penembakan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia, Minggu (2/12/2018), yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terhadap pekerja PT. Istaka Karya.

“Mulai hari ini kami akan menghentikan sementara kontrak pembangunan jembatan pada ruas Wamena-Habema-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu, dan akan dilanjutkan kembali pekerjaannya sesuai rekomendasi dari pihak TNI dan Polri,” ujar Menteri PUPR, Selasa (4/12/2018), dalam keterangan pers di kantornya, kawasan Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu, Basuki juga menyampaikan duka cita kepada keluarga para korban. Lebih lanjut, dia merasa prihatin penembakan kembali terjadi di tengah upaya Pemerintah membangun infrastruktur untuk pemerataan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan konektivitas antarwilayah, untuk membuka daerah yang masih terisolasi di Provinsi Papua.

Pembangunan jalan dan jembatan pada ruas itu sudah lama ditunggu masyarakat setempat, dan sangat didukung oleh masyarakat Papua karena menjadi jalur terdekat dari Pelabuhan Mumugu dengan penduduk di kawasan Pegunungan Tengah.

Keberadaan jalan tersebut sangat vital untuk mengurangi biaya logistik dan menurunkan tingkat kemahalan di kawasan Pegunungan Tengah, Papua.

“Tanpa adanya jembatan, para pengguna jalan harus melintas sungai pada ruas ini. Sampai sekarang pembangunan 35 jembatan di daerah Papua sudah selesai 70 persen,” ungkap Basuki.

Sekadar diketahui, dalam kurun waktu 2016 hingga 2019, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua, Ditjen Bina Marga telah mencanangkan program pembangunan 35 jembatan pada ruas Wamena-Habema-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu untuk melengkapi prasarana jalan yang telah tersambung seluruhnya.

Rinciannya, 14 jembatan dikerjakan oleh PT Istaka Karya dengan nilai kontrak Rp184 miliar. Progresnya, 11 jembatan sedang dalam pelaksanaan, 3 jembatan akan mulai dikerjakan tahun 2019.

Kemudian, 21 jembatan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp246,8 miliar. Progresnya, 5 jembatan sudah selesai (Jembatan Gat III, Gat II, Arwana, Merek dan Wusi), sedangkan 9 jembatan sedang dalam pelaksanaan (antara lain Kali Kotek I, Kali Wolgilik, Kali Jun, Kali Labi, Kali Abeak, Kali Simal, Kali Moit, Kali Dumit dan Kali Rora).

Namun, sejak 4 bulan yang lalu pengerjaan dihentikan karena adanya korban/gangguan keamanan yang serius. Dan, tujuh jembatan akan mulai dikerjakan pada tahun 2019.

“Kami mendukung upaya aparat keamanan, baik TNI mau pun Polri, untuk menemukan dan menindak tegas para pelaku sehingga tercipta suasana yang kondusif bagi para staf, kontraktor maupun konsultan yang bekerja untuk dan atas nama Kementerian PUPR dan Kementerian/Lembaga lainnya. Pembangunan infrastruktur faktor penting demi terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan di Papua,” pungkas Menteri PUPR. (rid/tin/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs