Minggu, 28 April 2024

Pemprov Jatim Resmikan Dua Nama Jalan Baru di Surabaya

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jawa Timur, Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat dan Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar acara Harmoni Budaya Sunda Jawa yaitu launching Nama Jalan Prabu Siliwangi dan Jalan Sunda, di Hotel Bumi Jalan Basuki Rahmat, Selasa (6/3/2018).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Soekarwo Gubernur Jawa Timur, Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat, Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, sejumlah tamu undangan dari Instansi Pemerintahan, Polisi, TNI dan lainnya.

Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan ada dua nama jalan baru di Surabaya, yaitu Jalan Prabu Siliwangi dan Jalan Sunda. Rencananya Jalan Prabu Siliwangi menggantikan Jalan Gunungsari, sedangkan Jalan Sunda menggantikan Jalan Dinoyo.

“Sebelumnya sudah mendapatkan izin dari Bu Wali. Kalau sekarang tinggal menunggu keputusan dari DPRD,” kata dia.

Diubahnya Jalan Dinoyo dan Jalan Gunungsari, kata Soekarwo, sangat penting dan memiliki makna filosofis. Karena nantinya Jalan Prabu Siliwangi akan berdampingan dengan Jalan Gajah Mada, sementara Jalan Sunda akan berdampingan dengan Jalan Majapahit.

Peresmian dua nama baru jalan itu merupakan salah satu upaya untuk mempererat harmonisasi dan sinergitas yang baik antara Pemprov Jatim dan Pemprov Jabar. Sebelumnya, banyak kepercayaan yang berkembang di masyarakat, yang membuat antara Suku Jawa dan Sunda tidak akur. Hal itu dilatarbelakangi persoalan pada masa kerajaan Majapahit, terjadinya perang Bubat yang melibatkan kedua kerajaan yaitu Majapahit dan Pasundan.

Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur D.I.Y, sejumlah sumber yang selama ini menuliskan kisah Perang Bubat, dinilai masih kurang dan belum tentu kebenarannya. Sehingga, peristiwa yang terjadi 7 abad itu, membuat penduduk hingga saat ini kurang akur.

Sementara itu, Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat berharap ke depan emosi kolektif yang terpendam antara Suku Jawa dan Suku Sunda, yang seringkali muncul pada peristiwa tertentu terutama pada peristiwa sosial, tidak akan terjadi lagi

“Itu peristiwa yang lama, yang harus dilupakan, meskipun itu terjadi. Masa kini adalah masa dimana kita harus bekerja sama tanpa ada hambatan ataupun sekat-sekat keetnisan. Kita satu negara yaitu Indonesia, dan kita satu pulau yaitu Pulau Jawa,” pungkasnya. (ang/dwi)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs