Kamis, 2 Mei 2024

Pemkot Bangun Fasilitas Kedokteran Nuklir di RSUD BDH Tahun 2020

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dalam konferensi pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya siap melengkapi fasilitas layanan kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH) tahun 2020 mendatang. Layanan ini mencakup diagnostic dan terapi bagi penderita penyakit berat.

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengatakan, menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan kedokteran nuklir selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, layanan kedokteran nuklir di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya.

“Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini,” kata Febria Rachmanita dalam konferensi pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019).

Menurut Febri, jumlah pederita penyakit kanker payudara tahun 2018 mencapai 5.635 jiwa. Kemudian tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 3.896 jiwa. Di samping itu, penyakit tertinggi setelah kanker adalah hipertiroid dan keganasan liver.

“Penyakit semacam ini dapat diterapi menggunakan kedokteran nuklir, sehingga ini sangat penting untuk warga Kota Surabaya,” katanya.

Febri memastikan, pembangunan fasilitas kedokteran nuklir ini sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Bahkan, dalam setiap prosesnya selalu didampingi oleh pihak kepolisian, kejaksaan, tim ahli nuklir, akademisi dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

“Jadi, kami tidak sendirian, karena didampingi oleh para ahlinya langsung. Termasuk terkait dengan alur layanan nuklir di RS BDH. Jadi, pelayanan ini sudah pasti aman dan tidak ada dampak untuk masyarakat di sekitar rumah sakit,” katanya.

Dokter Stepanus Massora SpKN Ahli kedokteran nuklir RSUD dr Soetomo yang nantinya akan menjadi dokter di BDH itu mengatakan kedokteran nuklir ini bisa mengobati kanker tiroid, hipertiroid, neroendokrin tumor, neuroblastoma, kanker payudara, dan kanker prostad.

“Kanker tiroid maka setelah operasi dilanjutkan dengan radiasi kedokteran nuklir. Kami masukkan yodium untuk penghancuran akarnya agar tidak kambuh lagi. Tingkat keberhasilannya bisa 80-90 persen,” katanya.

Di luar onkologi, kata Stepanus, kedokteran nuklir bisa untuk pencitraan fungsi ginjal, mendeteksi seberapa fungsi ginjal orang itu bisa diketahui dengan metode kedokteran nuklir. Untuk cek fungsi jantung juga bisa.

“Nuklir sebenarnya atom yang paling kecil sehingga kerusakan sekecil mungkin kita bisa deteksi lebih awal, dan tentu bisa mengobati lebih cepat,” katanya.

Layanan kedoktera nuklir di RSUD BDH nantinya akan berfokus pasa pasien diagnostic dan terapi (rawat inap).

“Apapun yang dibutuhkan masyarakat. Diagnostic tidak membatasi pasien karena bisa datang-pulang. Kalau terapi butuh rawat inap dan harus antre karena disiapkan 10 bed,” katanya.

Sementara itu, Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) mengatakan, fasilitas nuklir ini akan dibangun tiga lantai. Lantai satu di bawah tanah atau basement, dua lantai lainya di atas permukaan tanah. Tiap lantai luasnya 800 meter persegi, jadi kalau tiga lantai total luasnya 2400 meter persegi.

Terkait pembangunannya, kata Iman, di akhir 2019 akan dilakukan lelang manajemen konstruksi, yang diperkirakan membutuhkan waktu dua bulan. Selanjutnya, pada Februari 2020 rencananya mulai dibangun fondasi bangunannya. Kemudian, pembangunannya diprediksi, paling lambat pada Juni 2020.

“Untuk bangunannya alokasi anggaran Rp30 miliar, itu untuk konstruksi fisik. Kemudian untuk peralatannya itu alokasi anggarannya sekitar Rp69 miliar,” ujar Iman. (bid/dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs