Senin, 29 April 2024

Banjir di Desa Tempuran Mojokerto, Aktivitas Belajar Mengajar Siswa Terpaksa Dipindah

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Banjir yang melanda dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ikut mengganggu proses belajar mengajar di SDN Tempuran. Foto: Fuad Maja FM

Banjir yang melanda dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto menyebabkan proses belajar mengajar di SDN Tempuran harus dipindah di gedung TPQ sekitar.

Zainul Arifin Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto mengatakan, banjir yang ikut melanda desa itu, ikut berdampak langsung pada proses belajar mengajar karena kondisi sekolah yang sudah terendam banjir total, mulai dari rumah guru hingga ruang kelas termasuk gedung sekolah TK.

“Akhirnya di ambil keputusan kelas I sampia V di suruh belajar di rumah. Namun untuk kelas enam tetap di masukan,” ungkap Zainul usai melakukan melihat kondisi SDN Tempuran yang terendam banjir seperti dilaporkan Fuad Radio Maja FM pada Selasa (4/2/2020).

Kata dia, kelas VI tetap dipaksa masuk untuk mengejar mata pelajaran, sebab pada bulan Mei mendatang, mereka harus mengikuti ujian.

“Atas kerjasama sekolah, desa dan takmir Masjid, Alhamdulillah bisa diberikan solusi menjadikan TPQ sebagai tempat belajar bagi kelas VI, kasihan karena mereka sebentar lagi menghadapi ujian jadi diusahakan proses belajar tidak berhenti,” paparnya.

Dampak lain, lanjut Arifin, banjir yang merendam SDN Tempuran di khawatirkan menganggu psikologi para siswa terlebih kelas VI yang sebentar lagi menghadapi ujian. Di lain sisi, Dinas Pendidikan juga berusaha melakukan kordinasi dengan instansi terkait termasuk kepada BBWS dalam penanggulangan banjir.

“Yang kita harapkan semoga cepat surut sehingga aktifitas sosial pendidikan bisa kembali normal, kalau di paksakan masuk ya sangat membahayakan,” terangnya.

Sementara itu, Bagus salah seorang siswa kelas VI mengaku merasa sangat tidak nyaman dengan kodisi saat ini karena belajar di lantai dan juga harus melepas sepatu. Dirinya berharap banjir yang mengenangi sekolahnya segera surut agar bisa kembali belajar secara normal.

“Ya gak nyaman enakan di ruang kelas. Karena di sini belajarnya di lantai dan harus lepas sepatu,” pungkasnya. (bas/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs