Senin, 29 April 2024

Box Culvert Sisi Manukan-Sememi Diresmikan, Risma: Ekonomi Warga Harus Bangkit

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Box culvert sisi Manukan-Sememi ruas krusial karena sering terjadi kemacetan. Dengan diresmikan jalan arteri primer kurang lebih 2.960 meter ini diharapkan bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar. Foto: Istimewa

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meresmikan box culvert sisi Manukan-Sememi Selasa sore (18/8/2020). Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan potong tumpeng.

Risma bilang, box culvert sisi Manukan-Sememi merupakan ruas krusial karena memang di kawasan tersebut sering terjadi kemacetan. Dengan diresmikan jalan arteri primer kurang lebih 2.960 meter ini diharapkan bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar.

“Jadi, ini kesempatan bagi Bapak dan Ibu sekalian untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” kata Wali Kota Risma saat sambutan dalam peresmian, Selasa (18/8/2020).

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meresmikan box culvert sisi Manukan-Sememi Selasa sore (18/8/2020). Foto: Istimewa

Jalur jalan ini nantinya akan terus dibangun hingga tembus di simpang empat flyover Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Sehingga, dimungkinkan bisa menjadi salah satu akses menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat Piala Dunia U-20 tahun depan.

“Ini ruas krusial karena manukan biasanya macet. Kalau ini dibuka pasti kosong di situ. Tahun ini bisa tembus perempatan JLLB yang ada flyover. Nanti bisa digunakan untuk akses ke GBT, selain lewat tol bisa lewat sini,” katanya.

Risma mengatakan, box culvert ini memiliki dua fungsi yakni ntuk pematusan penangkal banjir dan akses jalan. “Warga sudah mengerti, warga nanti bisa buat usaha di rumahnya masing-masing,” katanya.

Sementara itu, Erna Purnawati Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan bilang, box culvert di kawasan ini merupakan bagian dari saluran diversi Gunungsari yang menjadi bagian penting dalam sistem drainase Kota Surabaya karena dulunya saluran irigasi. Daerah tangkapan air (catchment area) mencapai kurang lebih 4.162 hektar dengan panjang saluran kurang lebih 18,04 kilometer.

“Nah, saluran ini selain untuk mengatasi banjir, juga sebagai jalan arteri primer yang bertujuan mengatasi permasalahan lalu lintas, yaitu kemacetan pada koridor barat Kota Surabaya,” kata Erna.

Saluran ini dibangun secara bertahap mulai tahun 2009. Pada tahun 2009-2015, lokasi pembangunan di Girilaya sampai dengan Kali Balong dengan panjang kurang lebih 6.510 meter. Kemudian pada tahun 2016, lokasi pembangunan di Babat Jerawat dengan panjang kurang lebih 600 meter. Lalu, pada tahun 2017-2018, pembangunan di Kandangan sampai dengan Babat Jerawat kurang lebih 2.400 meter.

Selanjutnya, pada tahun 2019-2020, lokasi pembangunan di Manukan sampai dengan Sememi dengan panjang kurang lebih 2.960 meter yang baru saja diresmikan.

Sampai akhir tahun 2020, pembangunan terus dilanjutkan di sisi Banjar Sugihan sampai Kandangan dengan panjang kurang lebih 980 meter. “Sehingga, panjang saluran yang terbangun hingga sekarang total 13.450 meter,” katanya. (bid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs