Jumat, 3 Mei 2024

Day-Dream, Cerita Mimpi di Masa Pandemi Rebut Juara Nasional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ndadakz tim saat mencoba pengambilan gambar di kampus UK Petra Surabaya. Foto: Humas UK Petra

Diberi judul Day-Dream, sebuah video pendek karya para mahasiswa UK Petra Surabaya raih juara 2 dalam Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa LO Kreatif 2020 yang diadakan oleh APTISI Wilayah VII Jawa Timur.

Kelompok yang menamakan dirinya Ndadakz team ini beranggotakan Johanes Yudi Prihadi (prodi Business Management), Nicholas Jason Santoso (prodi Desain Komunikasi Visual), Geraldo Vincent Chandra (prodi Management Perhotelan) dan Jerico Sasmita Adi (prodi International Business Management).

Mereka bersaing dengan 117 tim dari universitas lainnya di seluruh Indonesia yang mendaftar.

“Kami sangat bahagia akan prestasi ini. Sebenarnya kami sudah lama mengetahui adanya lomba ini akan tetapi baru mendaftar mendekati hari terakhir penyerahan karya. Makanya nama tim kami Ndadakz, ” terang Johanes sapaan Johanes Yudi Pribadi, Selasa (2/12/2020).

Menggunakan peralatan pribadi tim ini dalam menyusun konsep membutuhkan waktu dua hari sedangkan untuk proses syuting hanya memakan waktu satu hari saja dan proses editing membutuhkan waktu hingga dua hari.

Video berdurasi dua menit ini bercerita mengenai mahasiswa yang beranjak keluar dari kebosanan akibat pandemi Covid-19. Dengan adanya pandemi ini banyak orang terpuruk berada di rumah terus menerus.

“Sehingga kami ingin menyampaikan bahwa meski masa pandemi semua orang bisa beranjak dari penjara kebosanan dan melakukan aktifitas asalkan mematuhi protokol kesehatan,” terang Johanes.

Ndadakz tim juga menghadapi kesulitan yang tak bisa diprediksi sehingga mau tak mau harus mencari akal menyiasatinya. Cuaca yang tidak bisa diprediksi membuat mereka harus mengganti konsep secepatnya.

“Waktu yang sangat mepet, kami memang menjadwalkan syuting hanya satu hari saja akan tetapi ternyata tidak ada matahari sehingga kami harus memodifikasi konsep pada saat itu juga, ” pungkas Johanes.

Ada banyak pesaing yang harus dihadapi mereka. Dari 117 tim hanya 15 tim saja yang dinyatakan sebagai finalis termasuk Ndadakz tim. (tok/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs