Senin, 29 April 2024

Kelurahan Jambangan Sabet Juara karena Kesadaran Warganya Tinggi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Proses pengelolaan sampah di Jambangan Surabaya. Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Keberhasilan RW 3 Kelurahan Jambangan yang mendapatkan penghargaan Kampung Proklim Lestari dari KLHK RI tahun ini bukan hal yang terjadi seketika.

Menurut Jamaludin, ketua RW 3 Kelurahan Jambangan, kemenangan ini berkat kesadaran yang sudah dibangun sejak tahun 2002.

Kebetulan Kelurahan Jambangan terpilih menjadi pilot project untuk pengelolaan sampah mandiri, karena waktu itu masih banyak lahan kosong di daerah tersebut.

“Sejak itu kami mengelola sampah jadi kompos, ada yang di-recycle. Kami pilah memilah sampah, mana yang ada nilai ekonomisnya. Kami melihat sampah bukan sebagai masalah tapi sebagai berkah,” kata Jamal dihubungi Radio Suara Surabaya, Kamis (21/10/2021).

Pemerintah kota, kata Jamal, juga selalu mengadakan lomba-lomba kebersihan lingkungan yang membuat warga makin antusias.

Warga di RW yang terdiri atas 8 RT tersebut juga sudah terbiasa untuk mengelola sampah dan lingkungan, sehingga kerjasama sudah terbangun dengan baik sejak lama.

“Lingkungan jadi sehat dan bersih, saluran juga lancar. Secara nilai ekonomis warga sudah dapat income dari ngelola sampah. Tidak dijual ke pengepul, tapi warga sendiri yang mengumpulkan sampah melalui ibu-ibu PKK,” imbuhnya.

Selain itu, menurut Jamal, kesadaran juga dibentuk dari tingkat tertinggi yaitu pemimpin RT atau RW. RT atau RW terpilih mengemban amanah Jawara, Jambangan Wajib Jawara, sehingga siapapun yang memimpin mindset ini harus ditanamkan dalam benaknya.

Selain menyabet penghargaan Kampung Proklim Lestari di tahun ini, sebelumnya di tahun 2017 Kelurahan Jambangan mendapat trophy utama di penghargaan yang sama.

Sebagai langkah keberlanjutan, Jamal mengaku akan menularkan semangat ini ke daerah lain yang ada di Surabaya. Salah satunya di RW 7 Kelurahan Gunung Anyar.

Menurutnya, air di wilayah tersebut termasuk air asin karena berdekatan dengan wilayah perairan mangrove.

“Untuk tanaman kurang bagus. Saya punya ide untuk membuat penampungan air dari rumah tangga. Air ditampung di bak besar lalu difilter dibunakan untuk siram-siram oleh masyarakat sana,” terangnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs