Kamis, 2 Mei 2024

Pembatasan Juga Dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Kepadatan kendaraan saat penyekatan di Pelabuhan Kamal Bangkalan. Foto: dok. suarasurabaya.net

Kombes Pol Latif Usman Direktur Lalu Lintas Polda Jatim juga menyatakan, pembatasan mobilitas masyarakat mengantisipasi mudik Iduladha 1442 Hijriah juga dilakukan di pelabuhan.

“Ada beberapa titik termasuk di penyeberangan, khususnya ke Madura, yang memang banyak. Dari banyuwangi ada, dari Situbondo ada, dari Perak juga ada,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (18/7/2021).

Masih dalam rangka pelaksanaan PPKM Darurat, Polda Jatim bersama jajaran terkait seperti TNI, Satpol-PP, juga Dinas Perhubungan Provinsi Jatim memperketat pembatasan jelang Iduladha.

Pengetatan tidak hanya dilakukan di Madura, tapi di seluruh jawa Timur. Ini, kata Latif, sudah dilakukan sejak 17 Juli kemarin sampai 25 mendatang, untuk mengantisipasi aktivitas dan pergerakan masyarkat.

“Kami tidak ingin mobilitas masyarakat tinggi, banyak pertemuan orang, sehingga ini menambah klaster-klaster baru. Ini yang kami khawatirkan,” ujarnya.

Sesuai dengan Instruksi Mendagri tentang PPKM Darurat, yang boleh melakukan perjalanan hanyalah untuk orang yang bekerja di sektor esensial dan kritikal.

Untuk mengantisipasi penolakan masyarakat atas pembatasan seperti terjadi beberapa waktu sebelumnya, polisi akan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, juga tokoh pemuda.

Mereka diminta ambil bagian dalam hal sosialisasi kepada masyarakat bahwa di masa Pandemi Covid-19 kegiatan mudik atau dikenal Toron di Madura saat perayaan Iduladha agar ditunda.

“Ini yang kami antisipasi. Kami menyebar personel di banyak titik, tapi kalau tidak diikuti kesadaran masyarakat, percuma saja,” ujarnya.

Menurut Latif, sosialisasi soal PPKM Darurat, penyebaran kasus eksponensial, dan potensi bahaya dengan adanya aktivitas dan mobilitas mudik sudah jauh-jauh hari disampaikan jajarannya.

“Karena sangat riskan sekali kalau ada aktivitas saling berkunjung, itu sangat berbahaya sekali. Jawa Timur penyebarannya masih tinggi. Siapa lagi yang bisa menjaga jawa timur kalau bukan masyarakatnya sendiri?” Katanya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs