Kamis, 2 Mei 2024

Gus Miftah Sampaikan Pesan Radikalisme Harus Dihentikan oleh Para Pemuda

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Gus Miftah (kiri) dan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan di Jalan Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/10/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Gelak tawa warga Surabaya tidak berhenti saat Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah mulai mengisi panggung Silaturahmi Kebangsaan yang diadakan Pemerintah Kota Surabaya.

Gus Miftah menyampaikan ceramah dengan ciri khasnya yang jenaka menjadi pusat perhatian dan secara seksama didengarkan oleh para warga.

Salah satu pesan yang ia sampaikan adalah pencegahan radikalisme yang merambah ke para pelajar dan mahasiswa di Jawa Timur. Termasuk Kota Surabaya.

“Saya pernah baca penelitian, 37 persen mahasiswa dan pelajar di Jatim terpapar radikalisme. Padahal Jatim kota santri dengan keberagaman tapi bisa terpapar.
Setelah diselidiki, mereka terpapar dari media sosial,” ujar Gus Miftah dalam ceramahnya, Jumat (28/10/2022).

Oleh karena itu, Gus Miftah menjelaskan bahwa radikalisme harus dicegah dengan para pemuda itu sendiri. Meski cara penyampaian pesan Gus Miftah terdengar banyak guyon.

Namun ia juga menyematkan kritik terhadap para pemuda masa kini. Menurutnya, pengaruh media sosial hanya membuat anak muda mengejar trending dan viral.

Pada mometum Sumpah Pemuda ini, Gus Miftah mengajak masyarakat khususnya muda-mudi Kota Surabaya kembali meneladani semangat perjuangan di balik Sumpah Pemuda.

“Semangat sumpah pemuda mengajarkan tidak pernah berhenti belajar perjuangan. Sejarah sumpah pemuda mencatat bahwa Indonesia memiliki pemuda yang dinamis,” katanya.

“Kita harus menjadi pribadi yang optimis dan terus bergerak. Jangan jadi penonton di negeri sendiri.”

Sementara itu Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dalam sambutannya menyebut bahwa kota ini sejak jaman penjajahan sudah menjunjung tinggi harkat martabat manusia tanpa memandang agama, suku, dan budaya.

Oleh karena itu, sang Wali Kota mengajak seluruh kelompok suku yang ada di Surabaya melakukan Deklarasi Kebangsaan. Isi pesan dalam deklarasi itu adalah menjaga keutuhan NKRI.

“Surabaya dikenal Kota Pahlawan. Yang berjuang adalah seluruh agama dan suku. Maka dari itu kita lakukan deklrasai di depan Tugu Pahlawan,” ucap Eri.

“Kalau Surabaya sebagai Kota Toleransi terus dikumandangkan ke anak cucu kita. Saya yakin Surabaya tidak ada radikalisme dan kekacauan,” pungkas Eri.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs