Kamis, 2 Mei 2024

Marak Percobaan Bunuh Diri, Wali Kota Surabaya Minta Warga Ubah Pola Pikir

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi. bunuh diri. Grafis: suarasurabaya.net

Sebanyak tiga kasus percobaan bunuh diri terjadi selama dua pekan terakhir di Surabaya, Wali Kota meminta masyarakat mengubah pola pikir.

Rentetan itu, sebelumnya diawali dua kasus bunuh diri dengan melompat dari lantai atas apartemen dan mal.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengaku selalu berkomunikasi dengan tokoh masyarakat mau pun tokoh agama masing-masing kelurahan. Tetapi, dia juga minta masyarakat mengubah pola pikir.

“Kalau itu sudah kita lakukan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di masing-masing kelurahan. Semua tidak bisa dibebankan ke satu atau dua orang. Kalau kita tidak mau merubah nasib, tidak bisa masuk (nasihat atau saran orang lain). Ini yang kita masukkan, meski tidak mudah,” kata Eri, Senin (24/10/2022).

Terlebih, jika rata-rata alasan orang mengakhiri hidupnya karena pinjaman online (pinjol). Eri mengingatkan warga agar mengubah pola pikir untuk mau berusaha.

“Ayo berusaha. Saya juga sulit mengubah mindset itu, tapi harus tetap dilakukan. Warga Surabaya harus berubah mindsetnya. Uang pemerintah Rp 3 triliun itu untuk UMKM, jangan ke pinjol lagi,” tambahnya.

Diketahui Pemkot Surabaya menganggarkan Rp3 triliun untuk pengentasan kemiskinan. Anggaran itu masuk dalam rencana tahun 2023.

Eri meminta warga yang kesulitan bisa mendatangi lurah setempat agar bisa memperoleh penghasilan lewat Program Padat Karya pemkot.

“Saya nyuwun (minta) warga Surabaya marilah kita ubah paradigma warga Surabaya untuk ngomong ke lurah. Kalauo tertekan, usaha ayo usaha, jangan pinjol,” tegasnya.

Sebagai informasi, 9 Oktober 2022 lalu, seorang laki-laki inisial I (30 tahun) ditemukan meninggal tergeletak di parkiran Apartemen Puncak Bukit Golf. Warga Surabaya itu bunuh diri dengan melompat dari lantai 28. Tidak diketahui pasti alasannya mengakhiri hidupnya.

Aksi serupa berulang, 14 Oktober 2022 lalu, seorang wanita inisial ADR (24 tahun) bunuh diri dengan melompat dari parkiran lantai 3 Tunjungan Plaza. Hasil penelusuran polisi, warga Surabaya itu nekat mengakhiri hidupnya karena stres diteror pinjol.

Esoknya, 15 Oktober 2022, laki-laki inisial S (28 tahun) mencoba bunuh diri dengan melompat dari atas Tol Waru. Namun aksi warga Surabaya itu gagal dan mengenai mobil yang melintas. Korban, mengalami luka di kepala dan lecet kaki. Hasil penelusuran polisi, diduga korban gangguan jiwa. Menurut keluarga, S pernah dirawat di RSJ Menur tiga kali.

Percobaan bunuh diri juga dilakukan, Minggu 23 Oktober 2022. Seorang wanita inisial ACDS (26 tahun) asal NTT yang tinggal di Kota Surabaya hendak bunuh diri dengan lompat dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan A Yani. Penyebabnya, diduga stres karena masalah keluarga.

Senin 24 Oktober 2022 dini hari, seorang laki-laki yang tidak diketahui identitasnya (24 tahun) melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari jembatan Jalan Ir. Soekarno Hatta atay MERR. Diketahui, motif pemuda itu mengakhiri hidupnya karena persoalan asmara.

Tindakan bunuh diri bukan solusi yang baik. Jika Anda atau keluarga maupun teman Anda memerlukan konsultasi karena mengalami depresi atau pun stres, Kementerian Kesehatan telah merilis layanan Love Inside Sucide Awareness (LISA) bisa menghubungi Call Center 119 atau menghubungi hotline 08113855472. (lta/iss/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs