Jumat, 29 Maret 2024

Menanti Operasi, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Tol Sumo Belum Tahu Orang Tuanya Meninggal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Makam satu anggota keluarga terdiri dari Titis Hermi, Sony Suprayitno, Stevan Arturia, Stevani Gracia di satu liang lahat di Makam Islam Benowo, Senin (16/5/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Stella Patricia, salah satu korban selamat dalam insiden kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin (16/5/2022), yang menanti giliran operasi di RS Petrokimia, Driyorejo Gresik, secara ironis belum mengetahui jika kedua orang tuanya telah meninggal dunia.

Pemakaman satu keluarga, yang terdiri dari Titis Hermi, Sony Suprayitno, Steven Arturia (10), dan Stevani Gracia (14) yang masing-masing adalah ibu, ayah, dan kedua adik Stella dimakamkan dalam satu liang lahat, di Makam Islam Benowo sekitar pukul 17.52 WIB.

Isak tangis dari keluarga dan tetangga korban, mengiringi proses pemakaman satu keluarga tersebut. Nofrita sepupu Sony mengaku shock ketika mendapat informasi keempat korban yang merupakan anggota keluarganya meninggal dunia di lokasi kejadian, yang berlokasi jalan Tol Sumo KM 712 arah Surabaya.

“Mereka berangkat Sabtu kemarin sampai hari ini pulang. Empat ini meninggal di lokasi,” kata Nofrita kepada suarasurabaya.net usai proses pemakaman anggota keluarganya di Makam Islam Benowo.

Sementara Stella yang langsung dilarikan ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik setelah kejadian, mengalami patah kaki kiri dan bagian kepala.

“Lebam-lebam terus patah kaki sebelah kiri sama kena serpihan kaca di kepalanya kan,” kata Nofrita lagi.

Karena lukanya, Stella harus menjalani operasi yang direncanakan besok, Selasa (17/5/2022). Hingga kini Stella yang hanya mengetahui bahwa kedua adiknya telah meninggal dunia, terus menanyakan keberadaan kedua orang tuanya.

“Nanya terus mama papanya dimana. Stella sempet hilang ingatan, tapi sudah tahu kalau adiknya sudah nggak ada,” papar Nofrita.

Dalam kesehariannya, Stella tinggal bersama kedua orang tua, adik dan neneknya di rumah Jalan Benowo gang 2 Surabaya. Neneknya, diketahui tidak ikut dalam rombongan bus pariwisata tersebut.

Sementara menurut Didik Karyono, Ketua RW I Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, kegiatan rekreasi ini memang rutin diselenggarakan hampir setiap tahun.

“Kadang ke Bali, Jogja (Yogyakarta), kali ini ke Dieng. Yang ikut warga RW I, RW II, RW IV,” ujarnya kepada suarasurabaya.net di Yayasan Thoriqul Jannah Benowo tempat disalatkannya para jenazah korban kecelakaan bus pariwisata.

Total ada 14 jenazah warga Jalan Benowo yang meninggal dunia dalam insiden tunggal bus pariwisata di Tol Mojokerto. Satu jenazah dimakamkan di Kedamean Gresik atas permintaan keluarga, 13 lainnya sudah dimakamkan di Makam Islam Benowo hingga pukul 18.51 WIB.

Sebagai informasi, Bus Pariwisata Ardiansyah bernomor pelat S 7322 UW menabrak beton tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712 ruas Tol Sumo arah Surabaya, pada Senin (16/5/2022) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB saat perjalanan kembali dari Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Bus tersebut, total membawa 31 orang penumpang dan 2 sopir. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
25o
Kurs