Senin, 29 April 2024

BPBD Probolinggo Distribusikan Air Bersih ke Sejumlah Desa Kekeringan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Petugas waktu mendistribusikan air bersih di Desa Sumberkramat, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (19/8/2023). Foto: Antara/ BPBD Probolinggo

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan di kabupaten setempat.

“Kami sudah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 22.000 liter di beberapa titik yang berada di Desa Sumberkare dan Desa Sumberkramat,” kata Silvia Verdiana petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo, Senin (21/8/2023) dikutip Antara.

Dia memaparkan petugas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana mendistribusikan air bersih di Dusun Pelan Kerep, Desa Sumberkare di Kecamatan Wonomerto untuk digunakan sebanyak 450 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 1.350 jiwa.

“Sedangkan air bersih di Dusun Krajan, Desa Sumberkramat, Kecamatan Tongas dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan warga sebanyak 48 KK atau 149 jiwa,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Silvia, beberapa dusun yang mengalami kekeringan juga mendapat distribusi air bersih dari pemerintah provinsi dalam menghadapi bencana kekeringan tahun 2023.

Beberapa desa yang mendapat suplai air bersih di Desa Bulujaran Kidul, Kecamatan Tegalsiwalan sebanyak 6.000 liter untuk 50 KK atau 170 jiwa. Kemudian Desa Sumberkare di Kecamatan Wonomerto sebanyak 11.000 liter untuk 450 KK atau 1.350 jiwa, dan Desa Liprak Kidul di Kecamatan Banyuanyar sebanyak 5.000 liter untuk 120 KK atau 400 jiwa.

Berdasarkan data BPBD Probolinggo, sejumlah kecamatan yang rawan risiko kekeringan yakni Kecamatan Bantaran, Besuk, Gading, Kotaanyar, Kraksaan, Krucil, dan Sukapura.

“Daerah risiko bencana kekeringan kelas sedang berada di Kecamatan Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Lumbang, Sukapura, Sumber, Tiris, Tongas, dan Wonomerto,” katanya.

Silvia mengimbau masyarakat menghemat penggunaan air dalam menghadapi ancaman El Nino, yang diprediksi puncaknya pada Agustus-September 2023 dengan dampak kekeringan.

“Saya imbau masyarakat menggunakan air seperlunya, kemudian menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar agar sumber mata air tetap terpelihara dengan baik,” ujarnya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs