Minggu, 28 April 2024

Dishub Kota Surabaya Siapkan Kelengkapan Integrasi Transportasi Publik

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. Foto: surabaya.go.id

Pemerintah Kota Surabaya masih mempersiapkan layanan Feeder untuk Suroboyo Bus dan Trans Semanggi yang rencananya mulai beroperasi Februari 2023.

Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengatakan ada dua hal yang masih dalam proses pengerjaan, yaitu pembaruan payung hukum dan kesepakatan tarif.

“PR (pekerjaan rumah) besar kami adalah menyediakan angkutan umum yang memadai dengan mengintegrasikan angkutan yang ada, yaitu Suroboyo Bus dan Trans Semanggi,” ujarnya dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Selasa (31/1/2023).

Tundjung menjelaskan, peraturan walikota tentang angkutan umum yang sudah ada, masih perlu disempurnakan agar bisa menjadi payung hukum bagi layanan Feeder. Revisi ini penting supaya operasional layanan Feeder tidak menyalahi aturan.

Rencananya, Dinas Perhubungan Kota Surabaya segera mengoperasikan layanan Feeder atau angkutan umum yang mengangkut penumpang dari perkampungan menuju jalan utama di Kota Pahlawan. Sebanyak 57 armada Feeder siap beroperasi dengan kapasitas penumpang 12-14 orang per armada. Layanan ini akan melibatkan pengemudi angkutan kota (angkot) yang sudah ada lebih dulu.

Sedangkan perkara tarif, Tundjung mengatakan Kemenhub dan pemkot sedang mengusulkan ke Kementerian Keuangan untuk mengintegrasikan tarif Trans Semanggi agar sama dengan Bus Suroboyo menjadi Rp5.000.

“Secara sistem, menurunkan tarif (Trans Semanggi) dari pusat. Pusat yang akan menetapkan berdasarkan perhitungan biaya operasional dan sebagainya,” kata dia.

Menanggapi masukan dari masyarakat agar waktu kedatangan angkutan massal di Surabaya bisa tepat waktu, menurut Tundjung, pihaknya juga sedang berusaha mengintegrasikan angkutan umum dengan traffic light atau bus priority. Mengingat jalannya angkutan massal di Kota Surabaya sangat dipengaruhi kondisi lalu lintas yang ada.

Kelengkapan papan penanda di tempat pemberhentian angkutan massal juga menjadi perhatian khusus karena belum semua calon penumpang terbiasa menggunakan aplikasi.

“Ke depan, kami akan mendorong swasta ikut dalam penyelenggaraan transportasi massal. Kami mohon dukungannya agar Kota Surabaya terus jadi lebih baik,” ujarnya.(iss)

 

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
30o
Kurs