Kamis, 2 Mei 2024

Gandeng Ahli Katarak Kanada, FK Unair Usulkan Standar Operasi Mata di Indonesia

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK Unair kukuhkan guru besar mitra asal Kanada ahli katarak, Selasa (13/6/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mengukuhkan guru besar mitra luar negeri asal Kanada, yang merupakan ahli katarak.

Pengukuhan itu pertama kalinya yang dilakukan Departemen Ilmu Kesehatan Mata. Tujuannya memberantas kebutaan di Indonesia dengan katarak sebagai penyebab tertinggi.

“Penyebab kebutaan tertinggi di dunia dan Indonesia itu katarak. Jadi kami ingin memberantas kebutaan,” kata Dokter Evelyn Komaratih Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata usai pengukuhan adjunct professor secara daring di FK Unair, Selasa (13/6/2023).

Dengan pengukuhan Prof. Steve Aaron Arshinoff asal University of Toronto Kanada, Evelin berharap, ada teknis operasi baru untuk penanganan katarak yang selama ini belum pernah dijalankan di Indonesia.

“Teknis cara operasi, juga Standar Operasional Prosedur (SOP) kapan dilakukan operasi bilateral atau monolateral, sehingga bisa mengusulkan SOP baru berdasarkan pengalaman adjunct professor dan dari kita. Ini modal yang harus kita bisa buat sesuatu yang baru,” bebernya.

Prof Dokter Sjamsu Budiono guru besar ilmu kesehatan mata Unair menyebut, selama ini operasi katarak di Indonesia dilakukan di kedua mata secara bergantian dengan waktu jeda.

“Karena biar tidak ada peradangan setelah operasi katarak. Di Toronto itu kataraknya wide katarak. Seperti mangga, biji lunak, jadi tidak sulit penyelesaiannya. Tapi di Indonesia, brown katarak. Seperti mangga, biji keras. Jadi kalau mengerjakan dua-dua, satu aja sulit. Kemudian di Indonesia rata-rata orang datang (ke RS) sudah dalam kondisi telat,” terangnya.

Harapannya, kedepan akan ada pertimbangan soal katarak yang bisa ditangani dengan operasi kedua mata bersamaan dan yang masih harus melalui cara bergantian.

Prof Dokter Budi Santoso Dekan FK Unair menyebut, total ada empat tugas yang harus dilakukan Prof Aaron usai dikukuhkan.

“Mulai dari memberi kuliah S1 untuk anak didik, research kolaborasi, penelitian bersama. Kemudian publikasi bersama, dan promotor atau ko-promotor,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs