Selasa, 30 April 2024

Kemenag Ajak Umat Buddha Maknai Waisak dalam Wujud Kebersamaan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Sejumlah Biksu mengikuti kirab saat prosesi kirab Waisak 2563 BE/2019 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019). Foto: Antara

Kementerian Agama mengajak seluruh umat Buddha untuk memaknai peringatan Hari Waisak 2567 B.E/2023 Masehi dengan menjaga serta memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam wujud kebersamaan.

“Ini pesan penting yang perlu saya sampaikan, kita memang sudah memasuki tahun-tahun yang perlu lebih kita gelorakan dan perkuat tentang persatuan kita untuk menjaga keutuhan NKRI,” ujar Supriyadi Dirjen Bimas Buddha, di Jakarta, Jumat (26/5/2023), seperti dilaporkan Antara.

Supriyadi mengatakan peringatan Hari Raya Waisak dipusatkan di Candi Borobudur. Sekitar 4.500 umat Buddha diprediksi menghadiri perayaan tersebut. Tak hanya diikuti oleh umat dari Indonesia, umat dan biksu dari sejumlah negara juga akan hadir ke Candi Borobudur.

Menurutnya, momen keagamaan seperti Waisak mesti dipergunakan untuk memperkuat dan memperteguh rasa kebersamaan di antara umat Buddha serta umat agama lainnya di Indonesia.

“Kita semua punya tugas yang besar memaknai hari besar Waisak. Tentu perlu diwujudkan dalam bentuk sebuah kebersamaan. Karena, pesan Menteri Agama dan Presiden bahwa sebuah kebersamaan dalam kerukunan yang harmonis itu perlu kita tunjukkan kepada seluruh umat Buddha yang ada di Indonesia,” kata dia.

Untuk persiapan pelaksanaan puncak peringatan Waisak pada 4 Juni 2023, ia menyebut semua komponen telah siap. Pelaksanaannya tidak hanya melibatkan Kementerian Agama saja, tapi Kementerian BUMN, Walubi, hingga Permabudhi.

“Sudah 90 persen ya persiapan, ini sudah bergerak semua tinggal pelaksanaannya nanti,” kata dia.

Selain kepada umat, Dirjen juga berpesan kepada para Pengurus Pusat Organisasi untuk dapat bersama-sama menyuarakan kepada anggotanya di daerah, yakni pesan-pesan kebersamaan merajut dan merangkai Buddha Dhamma yang telah tertanam dalam relung hati diri umat Buddha.

“Kalau kita semua bisa menampilkan dan menunjukkan bahwa kebersamaan yang betul-betul alamiah, bukan dipaksakan,” kata dia.(ant/iss/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
26o
Kurs