Senin, 29 April 2024

Menaker Sebut Pengangguran Terbuka di Indonesia Turun Jadi 5,32 Persen

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) saat berada di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada Jumat (22/12/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mengalami penurunan.

Data penurunan tersebut, beber Ida, pada Agustus 2022 tingkat pengangguran di Indonesia berada diangka 5,80 persen, dan saat berada di Agustus 2023 mengalami penurunan menjadi 5,32 persen.

“Alhamdulillah seiring dengan perbaikan ekonomi pengangguran kita semakin turun sekarang menjadi 5,32 persen,” ucapnya seusai mengisi acara di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada Jumat (22/12/2023).

Secara jumlah perorangan, pengangguran terbuka di Indonesia saat ini berada di angka 7,86 juta orang.

Sedangkan jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini ada 147,71 juta orang, atau tingkat partisipasi angkatan kerja sama dengan 69,48 persen.

Ida mengakui, jumlah penurunan pengangguran terbuka di Indonesia itu secara angka masih rendah, atau tingkat pengangguran di Indonesia masih tinggi.

Tetapi, jika dibandingkan dengan masa pandemi Covid-19, sudah mulai menunjukkan tren yang bagus.

“Ini kita kita mengalami puncaknya waktu pandemi, pengangguran kita sangat tinggi. Tentu kita punya pekerjaan agar mengembalikan seperti sebelum Covid-19,” katanya.

Pencapaian itu, kata dia, juga menjadi catatan yang bagus bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

“Mengalami pertumbuhan ekonomi global yang rata-rata kita 2,5 persen sampai 2,9 persen. Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi kita di antara 5 persen, dan inflasi bisa terkendali karena kondisi pertumbuhan ekonomi kita, Alhamdulillah berpengaruh terhadap sektor ketenagakerjaan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa dari total tenaga kerja yang ada di Indonesia, hingga saat ini masih didominasi oleh laki-laki.

“Apakah masalah? tidak. Karena bekerja di lingkup rumah tangga itu juga pekerjaan yang mulia, karena dari sanalah perempuan-perempuan melahirkan generasi Indonesia ke depan. Jadi, melalui peran ibu itu luar biasa, kita juga syukur banyak sekali tingkat pendidikan perempuan yang naik,” pungkasnya. (ris/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs