Senin, 29 April 2024

Radio Harus Beradaptasi Supaya Tetap Relevan dengan Zaman

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Chandra Novriadi saat menyampaikan materi Radio Leadership dalam Pelatihan Fasilitasi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Radio di Surabaya, Kamis (13/7/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Chandra Novriadi pemateri Radio Leadership dalam pelatihan Fasilitasi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Radio mengatakan, radio harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Oleh karena itu, insan radio harus terus belajar supaya media konvensional itu tetap relevan seiring dengan kemajuan teknologi.

“Kita sekarang dari single platform yang namanya analog terestrial, pergi ke multi platform itu kan tidak mudah. Kita belajar tentang satu platform yang namanya audio platform saja susah, apalagi sekarang misalnya bikin konten video bagus, harus belajar ulang,” ujarnya di Surabaya, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, diperlukan metodologi dan skill yang bagus untuk menjawab transisi perubahan tersebut.

Lebih lanjut, Chandra menjelaskan salah satu tool (alat) yang bisa digunakan untuk mengelola perubahan yaitu panduan dari John Kotter penulis buku Our Iceberg is Melting, yang di dalamnya terdapat berbagai langkah, mulai dari cara untuk menimbulkan rasa urgensi, pengembangan visi dan strategi perubahan, hingga membentuk koalisi pengarah.

“Sebenarnya itu bisa dipergunakan bukan hanya oleh radio, tetapi juga oleh organisasi lain. Mudah-mudahan bisa menginspirasi teman-teman yang sedang menghadapi situasi yang kurang baik di industri radio, hanya saja disesuaikan dengan problem di masing-masing radio, karena, masing-masing punya persoalan yang berbeda-beda kan,” ujarnya.

Dalam melakoni perubahan, dia bilang tidak harus dimulai dengan sesuatu yang besar. Tapi, bisa dilakukan dengan hal-hal kecil yang positif.

Bahkan, lanjut dia, jika pendapatan radio makin kecil, bisa dilakukan inovasi dari media sosial seperti YouTube dan lain sebagainya.

“Jadi, di berbagai belahan dunia orang percaya bahwa radio tidak mati sebagai medium, yang mati adalah pemilik radio yang tidak bisa berinovasi dan tidak dapat revenue dan kuncinya adaptasi terhadap perubahan,” pungkasnya.(ris/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs