Rabu, 15 Mei 2024

Debat II Cagub DKI Memperlihatkan Keunggulan Masing-Masing

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Suasana Debat II Pilkada DKI Jakarta. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Debat ke II tiga pasangan calon (paslon) cagub DKI Jakarta, Jumat (27/1/2017) telah berakhir. Paslon Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno masing-masing telah menyampaikan visi dan misinya jika terpilih 5 tahun ke depan,

Masykurudin Hafidz Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengatakan ketiga paslon dalam debat kedua kemarin telah menunjukkan keunggulannya masing-masing, diantaranya keunggulan komparatif pembenahan birokrasi di Jakarta.

“Dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta, semakin memperlihatkan keunggulan masing-masing pasangan calon,” ujar Masykurudin dalam pesan singkatnya, Sabtu (28/1/2017).

Masykurudin mengatakan, keunggulan komparatif antar pasangan calon sangat terlihat dalam debat kedua ini saat menyampaikan gagasan pembenahan birokrasi Jakarta dengan cara pandangnya masing-masing.

Selain itu, kata dia, keunggulan kompetitif juga terlihat ketika pasangan calon memberikan koreksi dan kritik terhadap persoalan yang dihadapi warga Jakarta.

Dibanding debat pertama, menurut Masykurudin, jawaban pasangan calon terhadap pertanyaan yang diajukan juga lebih memenuhi unsur rencana pembangunan jangka panjang daerah yang menjadi dasar penyusunan dokumen visi, misi dan program pasangan calon yaitu mendasarkan pada kondisi yang terjadi, perencanaan pembangunan dan durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

“Masing-masing pasangan calon menyampaikan visi, misi dan program terhadap kemajuan Jakarta,” kata dia.

Kata Masykurudin, perbedaan terjadi pada bobot materi yang diungkapkan dan tekanan pembicaraan yang disampaikan. Dalam setiap segmen, masing-masing pasangan calon memberikan bobot yang berbeda, ada yang menekankan pada visi, ada yang menitikberatkan pada misi dan ada yang mengunggulkan rencana program.

Masykurudin menjelaskan, dalam menyajikan data-data, terjadi perbandingan yang cukup kentara antara data keseluruhan dengan temuan konkret lapangan.

“Penyajian data global dihadapkan langsung pada praktik yang terjadi dilapangan. Progres kemajuan daerah Jakarta dikoreksi langsung dengan fakta lapangan,” kata Masykurudin.

Dengan demikian, kata dia, topik reformasi birokrasi dan pelayanan publik dalam debat II tersebut dapat ditangkap secara baik oleh masyarakat Jakarta. Selain dapat membedakan masing-masing program pasangan calon sebagai pertimbangan memilih, masyarakat Jakarta juga dapat membedakan karakter masing-masing calon.

“Perbedaan karakter dalam debat memberikan tambahan pertimbangan warga Jakarta untuk menentukan pilihan dan menilai pola kepemimpinan Jakarta kedepan,” katanya. (faz/bid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 15 Mei 2024
32o
Kurs