Senin, 29 April 2024

Akademisi UM Surabaya Ajak Hormati HAM untuk Cegah SARA Jelang Pemilu 2024

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
M Febriyanto Firman Wijaya Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya. Foto: Instagram ryan.fwijaya M Febriyanto Firman Wijaya Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya. Foto: Instagram ryan.fwijaya

M Febriyanto Firman Wijaya Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menekankan pentingnya menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai upaya mencegah isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) menjelang Pemilu 2024.

Riyan mengatakan, SARA dapat memecah belah masyarakat, mengganggu stabilitas politik, dan mengancam keharmonisan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk mencegahnya.

“Saling mengingatkan kepada semua warga Indonesia bahwa kita adalah satu bangsa, dengan berbagai suku, agama, ras, dan latar belakang yang beragam. Persatuan dalam keragaman adalah kekuatan kita,” ujarnya, Senin (9/10/2023).

Ia menegaskan, jaminan hak asasi manusia harus ditegakkan untuk semua warga, tanpa pandang bulu. Karena, semua orang memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam Pemilu dan memiliki pendapat politik.

“Tidak ada tempat untuk diskriminasi. Isu-isu SARA harus dihindari sepenuhnya dalam perdebatan politik. Jangan biarkan perbedaan dalam suku, agama, ras, atau latar belakang menghalangi kita untuk mencapai kesepakatan yang baik,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa untuk mencegah isu SARA jelang Pemilu, harus ada diskusi yang sehat, yakni fokus pada argumen fakta dan kebijakan, serta menghargai pendapat orang lain, sopan dan beradab.

“Bekerja sama untuk Indonesia yang lebih baik. Ingatkan pada semua orang bahwa tujuan utama kita adalah membangun Indonesia yang lebih baik. Untuk mencapainya, kita harus bekerja sama tanpa terpengaruh oleh isu-isu SARA yang memecah belah,” tuturnya.

Dalam bermedia sosial, lanjut dia, harus bijak dan waspada penyebaran berita palsu. Oleh karena itu, harus ada verifikasi informasi sebelum membagikannya dan menghindari menyebarkan konten yang memicu konflik.

“Laporkan pelanggaran, jika melihat atau mendengar insiden yang melibatkan isu-isu SARA atau pelanggaran hukum terkait Pemilu, laporkan kepada pihak berwenang,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan untuk berpartisipasi dalam pendidikan pemilih. Menurutnya, edukasi pemilih adalah kunci untuk pemilu yang adil. Sehingga, perlu mengajak orang-orang di sekitar untuk memahami proses pemilu dan hak serta tanggung jawab mereka sebagai pemilih.

“Perlu basis pemilihan yang cerdas. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan program kerja mereka, bukan berdasarkan faktor SARA. Evaluasi calon berdasarkan rekam jejak mereka dan visi mereka untuk masa depan Indonesia,” ujarnya.

Riyan berharap, dengan upaya tersebut, isu SARA dapat dicegah, dan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan damai.

“Jadilah contoh yang baik, tunjukkan sikap yang bijak dan hormat terhadap keragaman kepada teman, keluarga, dan komunitas di sekitar,” pungkasnya.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
28o
Kurs