Kamis, 2 Mei 2024

Pidato Kritis Gatot Nurmantyo di Kampanye Prabowo

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI di kampanye Prabowo Subianto Capres 02 di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jumat (12/4/2019). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI menyebut banyak perwira tentara yang potensial dicopot dari jabatan setelah dia turun dari jabatan Panglima TNI. Dalam pidato di kampanye Prabowo Subianto Capres 02 di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jumat (12/4/2019) Gatot juga menyinggung anggaran untuk TNI yang tak sebanding dengan institusi lain.

“Saat ini yang kritis adalah dari segi anggaran APBN-P untuk TNI (Departemen Pertahanan, Mabes TNI, AD, AL, dan AU) yang jumlah personelnya 455 ribu lebih, dengan ratusan pesawat terbang tempur, ratusan kapal perang, ribuan tank, dan senjata berat, anggarannya hanya Rp6 triliun lebih. Tapi, ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek, ada senjata panjang sedikit saja, dan jumlah personelnya tidak sampai 3000, tapi anggarannya Rp 4 triliun, dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) anggarannya Rp17 triliun. Tidak ada yang salah, tetapi ini adalah dari segi anggaran mengecilkan TNI,” kata Gatot dalam pidatonya.

Selanjutnya, kata Gatot, banyak perwira tentara yang potensial dipaprasin. Begitu dia turun dari jabatan Panglima TNI, banyak SDM terbaik dicopot.

“Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjend TNI Ilyas, dialah yang menyelesaikan Poso. Tapi dicopot sampai sekarang tanpa jabatan. Termasuk direktur A Komandan Sesatuan Direktur Intelijen dicopot tanpa jabatan, Panglima divisi infanteri 1 dan 2 dicopot. Komandan III Kopasus dan satu Pangdam dicopot. Dan saya tidak menyebutkan nama, ada orang-orang yang bermasalah menempati jabatan strategis,” ucap Gatot.

Gatot juga menggarisbawahi bahwa, dalam hati nurani prajurit TNI tidak ada niatan mencari harta dan jabatan. Tapi setiap prajurit TNI kapan dan bagaimana bisa jadi pahlawan.

“Begitu pula Polisi yang di lapangan sama, mereka juga pengabdian. Dalam kondisi seperti ini jangan sampai rakyat terpecah, harus bersatu. Perbedaan biasa, jangan mempertajam karena Pemilu ini,” katanya.

Selepas menyampaikan pidato, Gatot duduk sebentar di deretan puluhan tokoh yang turut hadir dalam kampanye terbuka itu. Selepas itu, Gatot mohon diri untuk bergeser lebih dulu sebelum acara selesai. (bid/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs