Senin, 29 April 2024

Cegah Obesitas, Pakar Tekankan Pentingnya Jaga Pola Makan Pascalebaran

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi berbuka puasa. Ilustrasi: Bram suarasurabaya.net

Setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengingatkan masyarakat, agar pola hidup sehat yang terbentuk selama bulan puasa tidak dilupakan.

Ia mengatakan, pola makan yang teratur dapat memberi kesempatan pada organ tubuh untuk istirahat beberapa saat. Tetapi jika berubah kembali menjadi tidak disiplin dan porsi makan terus bertambah, maka dapat menyebabkan obesitas.

“Obesitas atau kelebihan berat badan terjadi akibat dari penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. Itu terjadi ketika asupan makanan yang dikonsumsi lebih besar dari energi tubuh yang digunakan untuk aktivitas,” ucapnya pada Rabu (26/4/2023).

Menurutnya, kasus obesitas tidak bisa dianggap enteng, karena telah banyak banyak hasil penelitian mengatakan bahwa obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, serangan jantung, gagal ginjal, kanker, hingga hipertensi. Obesitas turut berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak 5,87 persen dari total kematian, serta penyakit diabetes dan ginjal 1,84 persen dari total kematian.

“Obesitas juga berdampak pada kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan akibat timbulnya penyakit komorbiditas yang memang memerlukan biaya tidak sedikit. Untuk itu obesitas saat ini telah digolongkan sebagai penyakit yang perlu mendapat intervensi secara serius dan komprehensif,” jelasnya.

Untuk mencegah masalah tersebut, ia menyampaikan ada beberapa cara yang dapat dilakukan, terutama pascalebaran.

Pertama, dengan memenuhi asupan protein harian, yakni untuk meningkatkan metabolisme tubuh 80 hingga 100 kalori per-hari.

“Mencukupi asupan protein dalam tubuh dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk nyemil bisa terkendali,” ungkapnya.

Kedua, dengan melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan masing-masing orang, dilakukan selama 30 menit setiap hari, atau minimal tiga hingga lima hari per-minggu.

“Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan teratur dapat membakar lemak dan kalori dalam tubuh, sehingga dapat mencegah penimbunan lemak dalam tubuh,” ucapnya.

Ketiga, ia menekankan agar menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung soda, alkohol, dan tinggi gula, karena menurutnya juga dapat memicu penyakit berbahaya, seperti kencing manis, diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, hingga kanker.

Keempat, dengan diet rendah karbohidrat, karena menurutnya hal tersebut efektif untuk mencegah kenaikan berat badan.

Kemudian terakhir, kata dia, dengan rutin mengukur berat badan, lingkar perut, dan glukosa darah. “Sehingga dari perhitungan tersebut kita dapat mengetahui berat badan ideal tubuh kita apakah masuk kategori normal atau obesitas,” pungkasnya.(ris/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs