Senin, 29 April 2024

LinkedIn Berencana Hadirkan Game ke dalam Aplikasinya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Logo LinkedIn. Foto: PIxabay

LinkedIn, platform media sosial yang menghubungkan para profesional dari seluruh dunia kini berencana merambah bidang baru dengan menghadirkan pengalaman gim teka-teki kepada penggunanya.

Melansir TechCrunch, tiga upaya awal LinkedIn merupakan gim kasual berbasis teka-teki yang disebut “Queens”, “Inference” dan “Crossclimb”.

Langkah LinkedIn itu pertama diungkap Nima Owji, seorang peneliti aplikasi melalui akun media sosial X-nya. Susunan skor pemain diatur berdasarkan tempat kerja, dan perusahaan diberi “peringkat” berdasarkan skor tersebut.

Juru bicara LinkedIn mengkonfirmasi bahwa mereka memang sedang mengerjakan game, namun belum diketahui pasti kapan tanggal peluncurannya.

“Kami sedang mengujicoba dengan menambahkan permainan berbasis teka-teki ke dalam LinkedIn untuk memberikan sedikit hiburan, memperdalam hubungan, dan mudah-mudahan dapat memunculkan peluang untuk saling berkomunikasi,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pesan kepada TechCrunch. “Nantikan kabar selanjutnya!,” lanjutnya.

Pemilik LinkedIn, Microsoft sendiri adalah raksasa gim. Bisnis gimnya mencakup Xbox, Activision Blizzard, dan ZeniMax menghasilkan pendapatan 7,1 miliar dolar AS pada kuartal terakhir, melampaui pendapatan Windows untuk pertama kalinya.

Gim sering kali menjadi salah satu aplikasi paling populer untuk ponsel dan PC, baik dari segi pendapatan maupun keterlibatan, dan gim kasual berbasis teka-teki telah menjadi salah satu kategori paling populer di kalangan pengguna ponsel.

Platform non-gim telah lama memanfaatkan fakta-fakta itu untuk meningkatkan trafik mereka, bisa dibilang sebuah tren yang mendahului internet, jika mengikutsertakan popularitas teka-teki silang dan teka-teki lainnya di surat kabar dan majalah.

The New York Times, yang mengakuisisi gim Wordle pada 2022, mengatakan pada akhir 2023 lalu bahwa jutaan orang terus memainkan gim tersebut, yang sekarang menjadi bagian dari platform teka-teki dan game online lebih besar yang dikembangkan oleh surat kabar tersebut.

Media sosial terbesar di dunia, Facebook juga menjadi pendorong utama gim sosial selama bertahun-tahun. Namun pada 2022, mereka menutup aplikasi gim mandiri di tengah penurunan penggunaan. Saat ini mereka lebih fokus pada pengalaman realitas campuran (mixed reality) dan bisnis Meta-nya.

LinkedIn telah mencoba sejumlah fitur baru yang berbeda selama bertahun-tahun untuk meningkatkan cara dan jumlah orang menggunakan platformnya, agar menjadikannya relevan dengan audiens LinkedIn yang fokus pada dunia kerja.

Upayanya berkisar tentang pendidikan dan pengembangan profesionalitas, hingga penerbitan dan operasi berita, menghadirkan lebih banyak alat video, serta mendekati pembuat konten dan pemengaruh. (azw/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs